SUARA CIREBON – Sungguh banyak puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad Saw. Seperti pada tanggal 10 Asurah, puasa selama seminggu setelah Idulfitri di bulan Sawal, Senin dan Kamis dan lainnya.
Pada pertengahan bulan Rajab nanti dianjurkan untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh (puasa putih) selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 13, 14 dan 15 Rajab. Mumpung belum tiba, catat dan ingat-ingat tanggal tersebut.
Menurut beberapa riwayat, puasa di pertengah bulan yang bisa dilakukan setiap bulan Hijriyah ini banyak keutamannya dan sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. Hal ini ditegaskan oleh sejumlah dalil yang menguatkan manfaat puasa Ayyamul Bidh. Bahkan, Rasul menyebut jika pahala puasa ini disamakan seperti ibadah puasa selama satu tahun, luar biasa.
Baca Juga : Puasa itu Sehat
Salah satu sandaran anjuran puasa Ayyamul Bidh, sebuah Al Hadits yang diriwayatkan Bukhari menyebutkan : “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).
Sementara itu, dalam HR Tirmidzi dan an Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)”.
Di samping itu, Nabi Muhammad juga berdabda : “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
Baca Juga : Wabup Cirebon: Puasa Melatih Kejujuran
Ayyamul Bidh yang dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan ini, selain mendapatkan pahala yang luar biasa, banyak pula yang meyakini bisa menjadikan fisik maupuk psikis (jiwa) menjadi bersih, aura semakin memesona alias kinclong, karena pada waktu tiga hari tersebut sinar bulan yang menyentuh bumi sedang dalam kondisi terang benderang.
Tak heran, apa bila puasa yang duilakukan pada saat bulan terang itu, orang Jawa melaksanakannya dengan puasa mutih (putih). Mereka berbuka puasa cukup dengan nasi dan air putih secukupnya.
Bukan tanpa alasan, apa yang mereka lakukan itu, karena jika dikaitkan dengan riwayat anjuran Ayyamul Bids ada korelasinya dengan cerita diturunkannya Nabi Adam As dari Surga ke bumi atau alam dunia. Kala itu, Adam yang terusir dari Surga karena telah melakukan pelanggaran atas ketentuan Allah jatuh ke bumi dalam keadaan tubuhnya hitam legam, akibat tersengat panasnya matahari.
Baca Juga : Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan Total dan Tata Caranya, Malam Hari ini, Catat Waktunya
Tidak lama berselang Allah memberikan wahyu kepada Nabi Adam, yang intinya agar Nabi Adam melakukan puasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14 dan 15 bulan Rajab.
Tentu saja Nabiullah Adam tidak ingin mengulangi perbuatannya yang akhirnya terusir dari Surga, beliau berusaha taat kepada Allah Swt. Lalu Adam melakukan puasa yang telah diperintahkan Allah.
Sungguh ajaib memang, karena kuasa Allah, pada puasa di hari pertama, konon sepertiga bagian tubuhnya yang gosong hitam berubah menjadi putih, pada puasa hari ketiga sepertiga bagian badannya menjadi putih juga, dan pada hari ketiga sepertiga tubuhnya yang masih hitam juga berubah menjadi putih hingga seluruh tubuh Adan pun telah berubah menjadi putih semua.
Baca Juga : Mengkaji Kitab Karangan Syekh Nawawi Al Bantani, Wakil Ketua MPR: Jangan Lupakan Jasa Ulama
Apabila Anda ingin melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, bisa baca niat sebagai berikut : Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta’ala (saya berniat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala).***