Gapura kawasan Kotaku Panjunan Cirebon yang ambruk tersebut, baru saja selesai dibangun tahun lalu. Bahkan, baru diserahterima dari Kementerian PUPR ke Pemerintah Kota Cirebon pada Agustus 2022.
Ambruknya gapura kawasan Kotaku Panjunan Cirebon ini, terjadi di gerbang masuk bagian timur. Atau gerbang dari arah Pesisir Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan.
Ambruknya gapura berbentuk candi bentar khas Cirebonan ini, bukan sekali ini saja terjadi. Sebelumnya, saat pembangunan baru setengah jadi, gapura ini juga sempat ambruk.
BACA JUGA: Rapat Banggar Memanas, DPRD Kota Cirebon Minta Pemkot Fokus Lunasi Utang
Beruntung, ambruknya gapura Kotaku Panjunan Cirebon tersebut tidak sampai mencelakai warga atau pengendara yang melintas.
Penyebab ambruknya gapura tersebut, diduga karena saat proses pembangunan, konstruksinya tidak kokoh.
Tampak bagian dalam badan gapura hanya berisi urugan berangkalan tanah pasir dan batu-batuan saja. Hanya lapisan luarnya saja yang diisi batu bata ekspose merah.
Ketua RW 10 Pesisir Utara, Kelurahan Panjunan, Suwarjono mengatakan, setelah mengetahui ambruknya gapura itu Selasa pagi, pihaknya langsung melaporkan kejadian ini ke DPRKP Kota Cirebon.
“Oleh pihak DPRKP mau dibongkar aja semuanya, karena posisi bata di bagian atasnya bisa membahayakan,” ungkapnya.
Tokoh masyarakat setempat, Fitrah Malik mengaku, jika memang sejak awal ada yang tidak beres pada proses pembangunan kawasan Kotaku Panjunan Cirebon ini.
BACA JUGA: Kecelakaan di Cirebon, Dua Kurir Paket Tewas Mengenaskan Ditabrak KA di Arjawinangun
Bahkan, kata dia, saat proses pengerjaanya sampai lewat tahun dan mengalami beberapa kali adendum atau tambahan waktu kerja.
Karena, lanjut Fitrah, waktu normal yang sesuai kontrak kerja Kotaku Panjunan Cirebon ini sudah berakhir, tapi pekerjaannya belum juga selesai.
Fitrah pun mengungkapkan, saat proses pengerjaan Kotaku Panjunan Cirebon, warga setempat pernah mengingatkan agar kualitas pelaksanan pekerjaannya diperbaiki.
BACA JUGA: DPRD Ahirnya Keluarkan Rekomendasi Pemekaran Cirebon Timur, Begini Kata Bupati
Sebab, kata Fitrah, di sisi lain warga merasa bersyukur wilayahnya dijadikan kawasan penataan kotaku sehingga diharapkan bisa lebih cantik.
Tapi, di sisi lain warga tidak mengharapkan kalau pekerjaannya asal-asalan, malah membuat kondisi di kemudian hari jadi cepet rusak.***
BACA JUGA: DPRD Ahirnya Keluarkan Rekomendasi Pemekaran Cirebon Timur, Begini Kata Bupati