SUARA CIREBON – Insiden kebakaran kapal tanker pengangkut BBM Pertalite milik Pertamina di tengah laut terungkap diawali oleh ledakan.
Bunyi ledakan keras terdengar dalam radius lebih dari tiga kilometer. Terdengar oleh warga dan nelayan yang berada di sekitar kapal tanker pengangkut BBM pertalite Pertamina tersebut.
Insiden ledakan dan kemudian kebakaran kapal tanker pengangkut BBM pertalite Pertamina trjadi pada Minggu sore pukul 14.45 WITA (Waktu Indoesia Tengah), 26 Maret 2022.
Terungkap, kapal tanker tersebut mengangkut BBM pertalite Pertamina sebanyak 5.900 kiloliter untuk memenuhi kebutuhan BBM Nusa Tenggara Barat (NTB).
Teridentifikasi, kapal tanker tersebut bernama MT Kristin Surabaya. Terbakar di perairan Mataram, NTB, tepatnya di area perairan pantai daerah Kelurahan Bintaro, Kecamatan Smpenan, Kota Mataram.
Kapal tanker pengangkut BBM pertalite Pertamina itu milik perusahaan jasa pengangkutan pelayaran PT Andin Jaya Mandiri.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan kesaksian warga dan nelayan di sekitar posisi kapal tanker MT Kristin yang terbakar.
Diawali oleh bunyi ledakan sangat keras. Setelah itu disusul dengan kepulan asap sangat tebal yang diikuti kobaran api di bagian depan tanker BBM tersebut.
“Kesaksian warga, ada bunyi ledakan sangat keras dari kapal tanker itu sebelum ada asap tebal mengepul dan kobaran api,” tutur Mustofa.
Ada 17 crew atau Anak Buah Kapal (ABK) did alam tanker pengangkut BBM pertalite Pertamina saat meledak dan terbakar.
“Empat belas awak diselamatkan, termasuk kapten kapal dengan sekoci dan pertolongan nelayan setempat. Tiga awak lainnya diduga meninggal dunia dalam insiden tersebut,” tutur Mustofa.
Informasi yang diperoleh, kapal tanker MT Kristin mengangkut BBM pertalite Pertamina sebanyak 5.900 kiloliter.
Semula akan dropping atau mengisi BBM pertalite ke Depo Pertamina Teluk Benoa, Bali. Namun karena masih penuh, akhirnya dialihkan ke Depo Pertamina Ampenan, Mataram yang stoknya menipis.
Kecelakaan terjadi ketika tiga ABK ke bagian depan untuk menurunkan jangkar. Tiba-tiba terjadi ledakan di bagian depan kapal tanker MT Kristin yang diikuti kobaran api.
“Tiga awak yang tengah menurunkan jangkar belum bisa dievakuasi. Diduga meninggal dunia,” tutur Mustofa.***