SUARA CIREBON – Menyusul Merapi yang masih erupsi, giliran Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, meletus.
Letusan atau erupsi pertama Gunung Anak Krakatau terjadi pada Senin malam, 27 Maret 2023, hingga Selasa pagi, 28 Maret 2023.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melaporkan, letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau terpantau pada Senin malam pukul 22.50 WIB.
Karena cuaca malam dan mendung, lontaran awan panas yang membentuk kolom abu vulkanik akibat erupsi Gunung Anak Krakatau tidak terlalu terpantau.
“Tinggi kolom tidak akibat erupsi teramati karena tengah malam,” tutur petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, Serang, Banten, Anggi Nuryo Saputro.
Namun berdasar perkiraan tinggi kolom abu vulkanik akibat erupsi Gunung Anak Krakatau antara 500 sampai 100 meter ke udara.
Hingga Selasa siang, 28 Maret 2023, menurut pengamatan, aktfifitas vulkanik erupsi Gunung Anak Krakatau masih berlangsung.
“Zona bahaya dalam radius 5 kilometer. Masyarakat, terutama kapal-kapal nelayan, agar menghindari masuk zona bahaya akibat erupsi Gunung Anak Krakatau,” tutur Anggi.
PVMBG dengan sejumlah pos pantau Gunung Anak Krakatau terus melakukan pemantauan termasuk menggunakan kamera CCTV.
Masyarakat jugadiminta waspada. Terutama para pengelola wisata di sepanjang perairan Serang, Banten untuk selalu koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Serang.
“Up date informasi bisa langsung ke BPBD. Ke sumber-sumber resmi yang akan memberikan data valid mengenai perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau,” tutur Anggi.***