SUARA CIREBON – Kabupaten dan Kota Cirebon diterjang banjir besar, bahkan yang terparah, pada Kamis malam, 30 Maret 2023.
Banjir besar yang terparah ini akibat luapan air sungai, hujan lebat serta rendahnya daya tampung saluran irigasi serta kerusakan pada tembok penahan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon merinci daftar daerah dan jumlah rumah yang terendam.
Kota Cirebon, banjir terparah dialami warga Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi akibat luapan sungai.
Sedikitnya 400 kepala keluarga (KK) terpaksa diungsikan. Sebab air yang masuk ke rumah penduduk ketinggiannya ada yang mendekati 2 meter.
“Ada yang masuk rumah sampai ketinggian 1,8 meter,” tutur Didi Kasmadi, Ketua Ruwun Warga 09, Kelurahan Drajat.
Menurutnya, banjir pada Kamis malam merupakan yang terparah semenjak dirinya hidup di Kota Cirebon karena air masuk sampai ketinggian di atas 1,5 meter.
Banjir di sejumlah wilayah di Drajat ini akibat hujan lebat yang turun lebih dari lima jam, dibarengi luapan air sungai di daerah tersebut.
Untuk banjir di Kaputen Cirebon, tercatat ribuan rumah terendam akibat hujan akibat luapan sungai dan hujan lebat pada Kamis sore hingga malam hari.
Berikut hasil pendataan BPBD untuk korban banjir pada Kamis malam :
1. Desa Kecomberan, Kecamatan Talun
- Rumah terendam 749 unit milik 823 KK sebanyak 2.654 jiwa
- 1 masjid dan 4 mushola terendam
- 1 gedung SD, 1 MI dan 1 PAUD terendam
2. Desa Setu, Kecamatan Weru
- Rumah 208 unit, 436 KK, 1.104 jiwa
3. Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani
- Rumah 50 unit, 54 KK, 108 jiwa
4. Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani
- Rumah 522 unit, 601 KK, 1.227 jiwa
- 5 mushola
- 1 SD
- Tembok Penahan Tanah (TPT) Rusak
5. Desa Panembahan, Kecamatan Plered
- Rumah 75 unit, 75 KK, 225 jiwa
6. Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu
- Rumah 140 unit, `185 KK, 630 jiwa
- Sarana Ibadah (1 masjid, 1 mushola)
7. Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu
- Rumah 810 unit, 923 KK, 2.214 jiwa
- TPT Rusak
BPBD mencatat, peneybab banjjir adalah hujan lebat selama lebih dari lima jam yang turun merata di Kabupaten dan Kota Cirebon.
Terjadi luapan sungai Cipager, Kalijaga dan Kaliunyu. Kemudian menurunnya fungsi drainase dan rusaknya sejumlah TPT.***