Hasan Basori harus menyerahkan jabatan Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon kepada H Jamil Abdul Latief.
Saat dikonfirmasi, Hasan Basori mengaku, dirinya menerima segala keputusan yang dikeluarkan partai kepada dirinya.
Hal ini, kata dia, dilakukan sebagai bentuk kader yang patuh terhadap partai.
“Secara prinsip sebagai kader partai saya mengikuti instruksi pimpinan, dan dalam hal pergantian ini saya diberi tugas khusus oleh DPP dan DPW,” ujarnya, Selasa, 4 April 2023.
Dihubungi secara terpisah, kader senior sekaligus Mantan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Nuroji mengatakan, pergantian Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon ini diprediksi bakal berpengaruh terhadap torehan suara pada pemilu 2024 nanti.
Pasalnya, Nuroji menjelaskan, suara PKB Kabupaten Cirebon bakal terpecah, karena gerbong Hasan Basori sepertinya takan akan maksimal memenangkan partai.
“Sejelek apapun RHB (R Hasan Basori) tentu dia punya gerbong. Gerbongnya RHB manusia. Ketika lokomotifnya diganti tentu gerbong ini lepas sambungannya atau tidak mau jalan. Itu efek dari pergantian,” jelas Nuroji.
Untuk itu, dia menegaskan, dengan adanya peristiwa ini belum ada jaminan suara PKB Kabupaten Cirebon akan solid.
Menurut Nuroji, pertarungan pun terasa akan jauh lebih sulit dibandingkan sebelum terjadinya pemboikotan DPP PKB terhadap Hasan Basori.
Nuroji menilai, jika alasan DPP PKB melakukan mencopot Hasan Basori untuk penyegaran struktural partai sangat tidak tepat.
Karena, kata Nuroji, untuk penyegaran struktural partai tidak harus dengan mengganti ketua DPC. Akan lebih tepat jika penyegaran ini dengan memberdayakan masing-masing pengurus sesuai dengan bidang mereka.
“Penyegaran struktur tidak harus mengganti ketua, akan tetapi job description pengurusnya diberdayakan, siapapun ketuanya kalau pengurus partai terjadi dikotomi saya yakin tidak akan segar,” kata Nuroji.
Kendati Nuroji mengaku bukan bagian gerbong Hasan Basori, tetapi ia merasa sangat kecewa dengan keputusan DPP PKB yang dengan mudahnya melakukan pergantian ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon.
Begitu juga, lanjut Nuroji, dengan orang-orang di belakangnya yang telah mempengaruhi keputusan DPP PKB tersebut.
“Di saat detik-detik pelaksanaan hajat besar partai kok melakukan penggantian seperti ini. Ini betul-betul apa yang pernah saya sampaikan bahwa DPP itu di atas AD/ART. Yang artinya, AD/ART itu berlaku hanya di tingkatan bawah,” ujarnya.
Nuroji menegaskan, pergantian dan pemilihan apapun jika ditempuh sesuai mekanisme maka tidak akan terjadi preseden buruk.
Artinya, Nuroji menerangkan, resistensinya kecil. Tapi dalam hal ini, DPP langsung mengeluarkan SK pergantian dan sepertinya tidak dihitung secara politis.
“Saya sebagai kader PKB, dengan pola-pola seperti itu, meskipun itu kewenangan DPP, saya tidak setuju. Sekalipun tidak akan mengubah keadaan, tapi boleh dong memiliki pendapat tidak setuju dengan sikap DPP yang seperti itu,” tegasnya.
Nuroji mengungkapkan, pengganti Hasan Basori dari jabatan Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon kepada H Jamil Abdul Latief merupakan sosok kurang dikenal.
Bahkan, Nuroji mengaku, selama 16 tahun dirinya menjadi pengurus PKB tidak pernah tahu nama Abdul Latief.
Selama ini, dirinya hanya sekali bertemu dengan Abdul Latief saat di kantor DPRD Kabupaten Cirebon.
“Kalau dulu, pengurus itu berangkat dari tingkatan ke tingkatan sehingga paham betul. Ini bukan berarti menandakan saya orangnya Hasan Basori. Bukan, saya bahkan sudah berkali-kali mengkritik kepemimpinan RHB,” katanya.
Tapi, Nuroji menyayangkan keputusan DPP PKB mencopot Hasan Basori dari Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon dengan tidak menempuh mekanisme sesuai AD/ART.
“Kalau sekjen bilang sudah melalui mekanisme internal partai, maka pertanyaan saya mekanisme seperti apa? Itu kan mekanisme mungkin ala DPP atau malah ala Mas Win,” ujarnya.
Karena, menurut Nuroji, secara kasat mata Hasan Basori tidak melakukan kesalahan fatal dan administratif atau indisipliner. Tapi Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon ini malah diganti.
“Nah ini tanpa alasan-alasan. Jadi membuat orang-orang kaget. Tiba-tiba muncul ucapan selamat atas terpilihnya Jamil Abdul Latief. Nah ini terpilihnya dimana? Kalau terpilih kan ada pemilihan,” tandasnya.***