SUARA CIREBON – Di tengah umat Islam sibuk menjelang lebaran Idul Fitri, ada fenomena astronomi yang menarik perhatian, berupa gerhana matahari hybrid atau hybrid.
Berdasar hitungan astronomi, fenomena langit berupa gerhana matahari hybrid terjadi pada hari Kamis siang, 20 April 2023, atau H-1 sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Apa yang mesti dilakukan umat Islam menghadapi fenomena langit gerhana matahari hybrid yang bisa dilihat di seluruh wilayah Nusantara ini.
Persatuan Islam (Persis) menghimbau seluruh masjid di Indonesia secara serentak mengumandangkan Gema Takbir, Istighfar, Sholat Gerhana Matahari, dan Shodaqoh Gerhana Matahari.
Begini rangkaian ibadah menghadapi gerhana matahari hybrid Kamis, 20 April 2023 mendatang :
08:30 WIB: Mulai Mempersiapkan Pengumuman Akan Terjadi Gerhana Matahari Hybrid (Total sekaligus Cincin).
09:00 wib: Gema Sayyidul Istighfar dan Siap-siap Takbir Gerhana.
09:27 wib: Mengumandangkan Gema Takbir Gerhana (Mulai ada Objek Bulan Menutupi Matahari).
10:30 wib: Mengucapkan Asholaatu Jaami’ah (Mulai Kondisi Meredup Kegelapan).
10:35 wib: Sholat Gerhana Matahari.
11:00 wib: Khutbah Gerhana Matahari.
11:30 wib: Melanjutkan Gema Takbir hingga akhir Gerhana terbuka kembali, diiringi dengan Shodaqoh Gerhana, dilanjutkan dengan Mengumandangkan Gema Adzan Zuhur dan Sholat Zuhur.
12:00 wib: Sholat Zuhur.
12:15 wib: Memperbanyak Sayyidul Istighfar memohon Ampunan kepada Alloh dan Sesama Makhluq.
12:30 wib Lihat kembali Matahari apakah sudah terbuka bersinar.
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”
(HR. Bukhari No. 1044)
Dihimbau, umat Islam atau siapapun, tidak disarankan melihat fenomena gerhana matahari hybrid dengan mata telanjang tanpa ada pengaman.
Radiasi sinar matahari saat gerhana bisa merusak retina mata. Dampkanya bisa menimbulkan kebutaan.
Jika ingin menyaksikan langsung fenomena gerhana matahari total, sebaiknya menggunakan pelapis.
Atau lebih baik menonton lewat siaran televisi, dan kanal-kanal lain yang membuat live streaming gerhana matahari hybrid tersebut.***