SUARA CIREBON – Hari Kamis siang ini, 20 April 2023, ada fenomena astronomi yang menarik namun juga menyimpan bahaya, gerhana matahari hybrid atau hibrida.
Ini hal jarang terjadi dimana dalam satu momen terlihat dua fenomena gerhana, yakni gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Inilah yang disebtu sebagai gerhana matahari hybrid atau hibrida (campuran).
Tiap masyarakat di dunia, selalu memiliki cerita atau mitos tentang gerhana. Baik gerhana matahari hybrid seperti hari ini, atau gerhana bulan dan sejenisnya.
Misalnya masyarakat Indonesia, mengenal mitologi gerhana matahari seperti juga gerhana matahari hybrid, dengan sosok Bathara Kala.
Gerhana matahari digambarkan karena Bathara Kala yang wujudnya berupa raksasa memakan atau menelan matahari. Karena matahari ditelan, bumi menjadi gelap di siang hari, inilah yang disebut sebagai gerhana matahari.
Beda lagi mitologi gerhana matahari pada masyarakat China atau Tiongkok. Budayawan Jeremy Huang Wijaya atau Suhu Jeremy mengungkapkan, mitologi ini terentang jauh 2000 tahun Sebelum Masehi (SM).
2000 SM masyarakat Tiongkok atau China memiliki catatan gerhana matahari total sejak era Dinasti Shang (1766 SM-1123 SM).
Dinasti Shang selalu mengambil keputusan politik, ekonomi dan budaya berdasarkan ilmu perhitungan astrologi.
Ada kisah dua ahli astrologi Kuno China bernama Hsi dan Ho dihukum pancung karena gagal memprediksi terjadinya gerhana matahari total di Cina pada 22 Oktober 2134 SM.
Hukum pancung itu karena dua ahli astroilogi itu dinilai hendak melawan kaisar dengan tidak memprediksikan terjadinya gerhana matahari.
Bai Kaisar, waktu kapan terjadinya gerhana matahari sangat penting. Sebab bila tidak ada persiapan, gerhana matahari bisa mengakibatkan jatuhnya kekuasaan Kaisar.
Menurut tradisi kepercayaan masyarakat China kuno, matahari adalah lambang Kaisar, dan bulan melambangkan naga.
Karenanya saat terjadi gerhana matahari, dimana matahari tertutup bulan, dianggap sebagai penyerangan terhadap kekuasaan Kaisar.
Bila masyarakat Indonesia gerhana matahari itu karena ditelan Btahara Kala, bagi masyarakat China, gerhana matahari ditelah naga.
“Masyarakat China kuno takut matahari yang tidak bersinar bisa merusak siklus kehidupan,” tutur Suhu Jeremy.
Pada rentang waktu lebih kuno lagi, tahun 2300 SM masyarakat China memiliki bangunan khusus buat mengamati langit.
Tugas mereka untuk menyusun penanggalan yang didasarkan pergerakan bulan dan matahari.
“Ketika terjadi gerhana matahari jika tidak bisa diprediksikan bisa mengakibatkan kekacauan dalam perhitungan penanggalan untuk musim tanam,” tutur Suhu Jeremy.
像太阳一样照耀着生命,不要让邪恶遮蔽生命之光,当太阳关闭时,生命就会关闭
Xiàng tàiyáng yīyàng zhàoyàozhe shēngmìng, bùyào ràng xié’è zhēbì shēngmìng zhī guāng, dāng tàiyáng guānbì shí, shēngmìng jiù huì guānbì
Artinya … bersinarlah bagai matahari menyinari kehidupan, janganlah kejahatan menutupi sinar kehidupan, ketika matahari tertutup, akan tertutuplah kehidupan.***