SUARA CIREBON – Pekan Raya Cirebon (PRC) yang digagas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menghadirkan pameran artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dan manuskrip karya ulama-ulama Cirebon.
PRC merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan PCNU Kabupaten Cirebon dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023.
Sejumlah artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW yang akan dihadirkan dalam pameran tersebut, didatangkan dari Galeri Warisan (GW) MAR, Malaysia.
Pameran tersebut dimulai bertepatan dengan HSN 22 Oktober 2023 itu akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, di Asrama Haji Watubelah, Kecamatan Sumber, mulai pukul 09.00-20.00 WIB setiap harinya.
Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi pameran tersebut, ada harga tiket masuk yang harus dikeluarkan. Harga tiketnya pun terbilang cukup terjangkau. Untuk pelajar, harga tiket masuk sebesar Rp10.000. Sedang untuk masyarakat umum, harga tiket masuk Rp15.000.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Azis Syaerozi mengatakan, pameran artefak peninggalan Rasulullah itu digelar dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama memandang penting untuk dilakukannya satu agenda terkait dengan Hari Santri Nasional, yaitu pameran artefak peninggalan Rasulullah dari Galeri Warisan MAR,” kata Kang Azis –sapaan akrabnya, Selasa, 24 Oktober 2023.
Menurutnya, masyarakat perlu diperlihatkan artefak-artefak bersejarah, terutama terkait dengan peninggalan Rasulullah. Selain peninggalan Rasulullah Muhammad, masyarakat juga diajak melihat karya ulama-ulama terdahulu dari sejumlah pondok pesantren yang ada di Cirebon.
“Jadi manuskrip-manuskrip itu merupakan karya-karya ulama terdahulu yang sampai sekarang tidak pernah diterbitkan. Tetapi kita sudah menemukan beberapa. Contoh di Pondok Pesantren Gedongan itu ada manuskrip. Kemudian di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin juga ada. Jadi kepentingan kita, tentu bagaimana masyarakat tahu bahwa Cirebon sebagai kota santri itu memang betul-betul produktif dari sisi produktivitas literasinya. Jadi saya kira perlu juga kita tampilkan di masyarakat secara umum,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Galeri Warisan (GW) MAR Malaysia, Yevittiana mengatakan, artefak peninggalan Rasulullah itu dibagi menjadi tiga kategori, yakni artefak atau benda yang menjadi bagian terdekat dari tubuh Rasulullah, salah satu contoh rambut.
“Kemudian yang kedua kita kategorikan ke dalam kategori Ka’bah. Di situ ada pondasi batu dinding Ka’bah, kemudian ada kiswah Ka’bah yang di bagian Rukun Yamani. Dan juga ada anak kunci Ka’bah zaman Utsmaniyah,” kata Yevittiana.
Pihaknya juga memiliki kiswah makam Rasulullah dan juga kunci makam Rasulullah.
“Pergantian kiswah makam Rasulullah itu beda dengan kiswah Ka’bah. Kiswah Ka’bah digantinya setiap tahun, sementara kiswah makam digantinya hanya mengikuti instruksi dari kerajaan,” ujarnya.
Selain itu artefak-artefak yang akan dihadirkan dalam pameran itu adalah benda-benda yang dahulunya pernah digunakan oleh keluarga Rasulullah.
“Seperti tempat air minum dan beberapa benda-benda lainnya,” tandasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.