SUARA CIREBON – Teroris Israel dan pejuang Palestina Hamas kembali mencapai kesepakatan perpanjangan gencatan senjata. Kedua belah pihak juga saling bertukar sandera.
Gencatan senjata tahap kedua dimulai tanggal 28 sampai 29 November 2023. Sebelumnya, sejak 25 sampai 28 November 2023, tercapai gencatan senjata tahap pertama.
Empat hari gencatan senjata dimanfaatkan untuk membuka koridor kemanusiaan. Bantuan untuk warga Gaza, Palestina berupa makanan, air bersih, obat-obatan dan keperluan lain mulai masuk melalui pintu perbatasan di Rafa, Sinai, Mesir.
Selain membuka koridor kemanusiaan, gencatan senjata juga dimanfaatkan teroris Israel dan pejuang Palestina Hamas untuk saling bertukar sandera.
Melalui mediasi utusan pemerintah Qatar, Hamas dan Israel mencapai kata sepakat soal gencatan senjata, pembukaan koridor kemanusiaan hingga pertukaran atau pembebasan sandera.
Pejuang Palestina Hamas membebaskan warga Israel yang disandera sejak penyerangan tanggal 7 Oktober 2023 lalu. Di sisi lain, Israel juga membebaskan warga Gaza, Palestina yang disandera.
Sejumlah di antaranya, tahapan para anggota dan pimpinan Hamas. Pertukaran atau pembebasan sandera berlangsung cukup efektif dari kedua belah pihak.
Tercatat, sejak gencatan senjata pertama, Hamas telah membebaskan 39 warga Israel, termasuk 17 warga asing dari berbagai negara termasuk warga Thailand, Filipina dan warga Rusia-Israel (warga negara ganda).
Sandera yang dibebaskan terdiri dari berbagai kelompok usia. Ada anak-anak dan remaja, termasuk para wanita dan orang tua.
Dari teroris Israel, tercatat telah membebaskan lebih banyak sandera. Sejak gencatan senjata, Israel telah membebaskan sedikitnya 117 tahanan Palestina.
Dalam kesepakatan melalui jalur mediasi Qatar itu, Hamas sepakat membebaskan 50 sandera sejak penculikan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Dari pihak teroris Israel, sepakat membebaskan tiga kali lipat, sebanhyak 150 sandera Palestina akan dibebaskan dalam pertukaran selama gencatan senjata.
Gencatan senjata pertama berakhir pada 28 November 2023. Namun kedua belah pihak kembali sepakat memperpanjang sampai dua hari.
Pimpinan Hamas Hamid Ghazi kepada Al Jazeera menjelaskan, gencatan senjata akan terus diperpanjang setelah Hamas membebaskan lebih banyak sandera.
“Kami berharap gencatan senjata diperpanjang sampai perang berakhir,” tutur Hamid Ghazi.
Pemerintah Israel menyambut baik gencatan senjata untuk koridor kemanusiaan dan pertukaran sandera. Meski begitu, Israel masih tetap ngotot ingin membuat Gaza tidak seperti sebelumnya dan memusnahkan Hamas.
“Kami tetap pada tujuan semula. Menjadikan Gaza berbeda dengan sebelumnya, melenyapkan Hamas dan membeskan semua sandera,” tutur Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.