SUARA CIREBON – Pemerintah terpaksa membuang belasan ton garam dapur (Na Cl) ke langit melalui operasi pesawat udara dari ketinggian 11 ribu kaki.
Dibuangnya garam dapur ke langit dilakukan dalam sepekan terakhir dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan sejak memasuki tahun 2024.
Dengan membuang belasan ton garam dapur ke langit lewat operasi udara TMC, pemerintah berupaya mengarahkan agar hujan terjadi merata, tidam mengumpul dalam satu daerah.
TMC merupakan upaya pemerintah untuk mitigasi potensi bencana hidrometeorologi di awal tahun 2024 menyusul wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Sementara, operasi udara TMC dengan menaburkan garam dapur ke langit lewat pesawat udara, dilakukan di sejumlah area di sekitar Pulau Jawa.
Namun ke depan, bukan tidak mungkin, operasi TMC akan dilakukan di daerah lain di luar Jawa yang terlihat berpotensi turun hujan lebat.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD), Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB, Agus Riyanto menjelaskan, operasi TMC sebagai ikhtiar bangsa dalam meminimalisir dampak risiko bencana hidrometeorologi, dengan menggunakan teknologi.
“Bukan berarti kita yang menurunkan hujan. Ini upaya mengurangi intensitas hujan yang diprediksi akan turun di satu tempat dengan menyebar atau membagikannya ke ke tempat lain,” tutur Agus Riyanto.
Dengan cara ini, hujan lebat tidak akan terpusat di satu tempat yang bisa berdampak pada banjir, tanah longsir serta bencana hidrometerologi lainnya.
“Dengan menaburkan garam dapur, kita berupaya membagi hujan agar tidak turun hanya di satu wilayah. Dengan begini, curah hujan bisa merata dan meminimalisasi potensi bencana hidrometerologi,” tutur Agus Riyanto.
Untuk Jawa bagian barat, basecamp atau posko utama operasi TMC menggunakan base Ops Pangkalan Udara POndok Cabe, Tangerang Selatan.
“Dari Tangsel, coveragenya bisa DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat sampai Selat Sunda,” tutur Agus Riyanto.
Operasi TMC melibatkan berbagai instansi dan kementrian. Dari mulai Tim BNPB, BMKG, BRIN, Kemenhub hingga TNI AU. Menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan BNPC bernomor lambung PK-SNS yang dioperasikan PT Smart Cakrawala Aviation.
Secara teknis, pesawat terbang di ketinggian antara 10 ribu sampai 11 ribu kaki. Lalu dari udara, pesawat melakukan sortie atau menyemai (menaburkan) garam dapur (Na Cl), masing-masing seberat 1 ton untuk sekali tabur di satu lokasi.
Berikut daerah yang telah dilaksanakan operasi TMC sejak awal tahun 2024 :
- Rabu, 3 Januari 2024, Kabupaten Bandung Barat dan Sukabumi utara
- Kamis, 4 Januari 2024 (dua kali sortie) di wilayah Selat Sunda, Laut Jawa, Kepulauan Seribu, Banten utara dan barat, serta Pendeglang selatan
- Jumat, 5 Januari 2024, (dua kali sortir) di wilayah perairan Laut Jawa
- Sabtu, 6 Januari 2024, (tiga kali sortie) di wilayah perairan Selat Sunda, Teluk Jakarta, Laut Jawa bagian timur, wilayah selatan Pulau Jawa bagian barat
“Sejauh ini hasilnya optimal. Bisa membagi hujan ke wilayah lebih luas. Operasi ini akan terus dilakukan,” tutur Agus Riyanto.
Operasi TMC untuk mmeratakan curah hujan ini direncanakan akan dilakukan di wilayah lebih luas, baik di Jawa maupun di pulau lain di luar Jawa.***