Kuwu Pengarengan, Carsadi mengatakan, permasalahan sampah nyaris menjadi persoalan di semua desa. Untuk itu, menanggulangi sampah ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemdes atau pemkab saja, namun perlu kepedulian dari masyarakat.
Untuk Itu, kata Carsadi, pihaknya akan melakukan perbaikan sarana dan fasilitas TPS sementara yang ada di desanya. Hal ini dilakukan agar TPS yang ada minimal mampu menampung debit sampah cukup banyak.
Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam membangun kesadaran dengan tidak membuang sampah sembarang, terlebih ke sungai atau lahan kosong.
“Sekarang ini masalah sampah sudah mulai diangkut dari rumah warga oleh petugas, dan dibuang di TPS sementara sebelum nantinya diangkut oleh armada DLH,” katanya.
Diakuinya, pengangkut sampah di Desa Pangaerangan ini memang belum menyeluruh di setiap dusunnya. Namun, pihaknya akan terus berupaya di setiap dusun akan dilakukan pengangkutan sampah dari rumah-rumah warga oleh petugas.
“Sehingga dapat meminimalisir maraknya TPS liar. Dengan demikian masyarakat dapat terhindar dari dampak yang disebabkan adanya tumpukan sampah liar tersebut,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk menanggulangi tumpukan sampah, petugas di TPS melakukan terobosan dengan memilah sampah yang akan diangkut maupun sampah yang nantinya akan dijadikan pupuk organik.
Diungkapkan Carsadi, kendala yang dihadapinya saat ini yaitu akses jalan menuju TPS sementara yang berada tidak jauh dari lokasi pemakaman umum di desanya.
Kendala tersebut lantaran akses jalan masih tanah, sehingga membuat armada pengangkut sampah DLH mengalami kesulitan menuju TPS, terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
“Ke depan kami akan melakukan perbaikan akses jalan ke TPS sementara,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.