SUARA CIREBON – Harga beras di Indramayu cetak rekor sejarah tertinggi, ribuan warga pun rela antre panjang di lumbung padi.
Ribuan warga Kabupaten Indramayu ini membentuk antrean panjang untuk membeli beras murah sejak operasi pasar digelar.
Sejak operasi pasar digelar Kamis, 22 Februari 2024 di Indramayu, sampai Sabtu 24 Februari, warga antusias mengantre untuk membeli beras murah.
Pemerintah Kabupaten Indramayu mulai menggelar operasi pasar untuk menekan harga beras yang tak terkendali.
Harga beras di Indramayu, tercatat mencetak rekor sejarah tersendiri. Pertama kalinya, harga beras bisa tembus Rp17.000 per kilogram untuk premium.
Sedangkan beras medium, di kisaran Rp15.000 per kg sampai Rp16.000 per kg. Ini harga tertinggi yang pernah terjadi.
Untuk beras premium yang sebagian besar dikonsumsi masyarakat, di eceran bahkan bisa mencapai Rp19.000 sampai ada yang Rp20.000 per kg.
Tingginya harga beras di Indramayu ini ironis. Sebab daerah di pantura ini merupakan lumbung padi terbesar Jawa Barat.
“Ini harga tertinggi yang pernah ada,” tutur H Casmila (58 tahun), pedagang beras di Pasar Baru Kota Indramayu.
Tingginya harga beras memperoleh perhatian serius Pemkab Indramayu. Menekan harga, Bulog Indramayu mulai melepas cadangan berasnya.
Pemkab dan Bulog Indramayu menggelar operasi pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Operasi pasar digelar serentak di empat kecamatan seperti Lohbener, Sindang, Indramayu dan Balongan.
Sejak GPM digelar Kamis sampai Sabtu, ribuan warga membentuk antrean panjang. Warga antusias untuk bisa mendapatkan beras murah.
Selain beras, GPM juga menyediakan minyak goreng dan gula pasir. Melalui GPM, Pemkab Indramayu menyediakan ribuan paket sembako.
Terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 1 liter dan gula pasir 1 kg. Beras dihargai Rp11.100, minyak goreng Rp14.600 per liter dan Rp17.000 per kg gula pasir.
Kepala Bulog Indramayu, Ilhamsyah mengalokasikan 400 sampai 500 ton cadangan berasnya untuk operasi pasar.
“Kami melepas cadangan beras untuk mengendalikan harga beras di pasaran,” tuturnya.
Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina menjelaskan, operasi pasar lewat GPM ini untuk menekan agar harga beras makin terkendali.
“Kita kerjasama dengan Bulog untuk melepas cadangan beras. Harapannya, harga beras kembali ke harga normal,” tutur Bupati Nina Agustina.
Selain beras, lewat GPM, Pemkab Indramayu juga mengalokasi operasi pasar untuk minyak goreng dan gula pasir.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.