SUARA CIREBON – Menjalankan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadan bagi umat Islam, ternyata mengenal tingkatan.
Dari mulai puasa umum, khusus sampai ada khusus al khusus. Hal penting lain soal puasa Ramadan ialah golongan atau orang-orang yang diwajibkan membayar fidyah.
Dalam ketentuan puasa wajib di bulan suci Ramadan, juga ada hal mengenai kifarat atau denda.
Diperuntukan bagi mereka yang tidak bisa menahan nafsunya, kemudian melakukan hubungan suami istri di siang hari di saat jam wajib puasa di bulan suci Ramadan.
Berikut hal-hal penting yang mesti diketahui terkait ketentuan soal fidyah, qada dan kifarat pada puasa wajib di bulan suci Ramadan.
Mereka yang dikenakan membayar fidyah puasa :
1. Mereka yang tidak dapat meng qada kan puasa sehingga masuk Ramadan kali kedua.
Fidyahnya : 1 cupak beras untuk setiap hari yang ditinggalkan di samping mengqada puasa bagi tetahun tertinggal.
Kalau tidak di qada sehingga melampaui dua tahun maka dikenakan 2 cupak tetapi puasa tetap juga 1 hari (tiada tambahan)
2. Orang sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh
3. Orang yang terlalu tua dan tidak berdaya untuk berpuasa
4. Orang yang ada Qada puasa tetapi meninggal dunia sebelum sempat berbuat demikian
Fidyahnya dibuat oleh kerabat si mati/diambil daripada harta pusakanya.
5. Perempuan yang mengandung/yang menyusui anaknya perlu meng qada puasa dan membayar fidyah 1 cupak beras untuk setiap hari yang ditinggalkan.
Sekiranya dia meninggalkan puasa karena bimbangkan anaknya tetapi sekiranya dia takut memudaratkan pada dirinya dia hanya wajib meng qada puasanya
Kifarat bersetubuh di bulan Ramadan :
Orang yang bersetubuh pada siang hari bulan Ramadan, maka keduanya, suami istri perlu meng qada puasa berkenaan dan suami wajib membayar Kifarat (denda), seperti :
1. Memerdekakan seorang hamba mukmin laki-laki atau perempuan (sekiranya tidak mampu)
2. Berpuasa 2 bulan berturut-turut tanpa terputus (Kalau tidak berdaya)
3. Memberi makan kepada 60 orang fakir miskin
Walau bagaimanapun, jika persetubuhan itu dilakukan karena terlupa, jahil tentang haramnya/dipaksa ke atasnya tidaklah wajib Kifarat
Tingkatan Puasa:
1. Puasa umum : Sekadar menahan makan, minum dan keinginan berjimak
2. Puasa khusus : Memelihara mata, telinga, lidah, tangan dan kaki daripada melakukan dosa selain menahan diri daripada perkara di atas
3. Puasa Khusus Al Khusus : Merangkumi puasa di atas dan disempurnakan pula dengan puasa hati daripada semua keinginan lahir dan batin.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.