SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, H Imron, didampingi Dandim 0620 Kab. Cirebon, Letkol Inf Aditya Wira Respati, bersama dinas terkait melakukan peninjauan Bendungan Ambit di Kecamatan Waled, Rabu, 13 Maret 2024.
Kondisi Bendungan Ambit yang mengalami pendangkalan dituding menjadi salah satu penyebab banjir yang menerjang 36 desa di sembilan kecamatan wilayah timur Kabupaten Cirebon, Rabu, 6 Maret 2024 kemarin.
Bupati Imron mengatakan, kunjungan ke bendungan yang terletak di perbatasan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan itu, untuk melihat langsung kondisi bendungan pascabanjir.
Pasalnya Bendungan Ambit menjadi salah satu faktor terjadinya banjir yang menerjang 36 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon bagian timur.
“Dari hasil monitoring, diketahui penyebab luapan air karena derasnya debit air yang masuk, namun tak mampu ditampung karena sejumlah sungai mengalami pendangkalan. Akibat tidak dapat menampung debit air, sungai meluap dan merendam permukiman penduduk,” kata Bupati Imron.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung meminta adanya penanganan melalui normalisasi sungai.
“Pihak BBWS akan melakukan penanganan berupa normalisasi (sungai, red) pada Mei mendatang,” katanya.
Imron mengatakan, pihaknya mendapat keluhan terkait kurangnya pasokan air di Bendungan Ambit, pada saat musim kemarau, karena pasokan dari Waduk Darma dibatasi. Untuk itu, Imron berharap, ada koordinasi yang lebih baik antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dan Pemkab Kuningan.
“Karena seluruh pengaturan keluar masuk air kewenangannya berada pada BBWS, karena lintas kota kabupaten,” tandasnya.
Selain meninjau Bendungan Ambit, Bupati Imron dan rombongan juga menyerahkan bantuan dari BNPB dan BPBD bagi masyarakat korban banjir, serta bantuan dari dinas pertanian berupa benih dan pupuk untuk para petani.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan, pihaknya akan terus memfasilitasi bantuan, mengingat masih banyak masyarakat yang belum terasesmen.
“Terhitung besok (hari ini, red) status darurat bencana akan diperpanjang selama tujuh hari ke depan. Perpanjangan dilakukan agar masyarakat yang terdampak bisa terbantu sebelum masa darurat bencana dicabut,” kata Deni.
Deni menyebut, beberapa bantuan yang diserahkan oleh Bupati Imron, di antaranya paket sembako dari BNPB sebanyak 200 paket dan 100 paket dari BPBD.
Selain itu terdapat bantuan pertanian seperti benih padi 11 ton untuk 475 hektare lahan di 10 desa, bibit jagung 120 kilogram untuk desa Waled dan Desa Ciuyah, pupuk NPK untuk 12 kelompok tani hortikultura di lahan seluas 125 hektare, hingga layanan pengobatan hewan ternak dan disinfektan.
Camat Waled, Atat Hartati, menyambut baik adanya kunjungan Bupati Cirebon bersama Dandim 0260 di wilayahnya. Ia menyebut, Kecamatan Waled menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir.
Atat mengatakan, masyarakatnya saat ini sangat memerlukan bantuan air bersih secara rutin. Menurutnya, saat ini korban banjir kesulitan mendapatkan air bersih baik untuk konsumsi maupun mencuci perabot rumah tangga yang terendam banjir.
“Hal yang dibutuhkan untuk menanggulangi banjir yang sifatnya urgensi yakni pengerukan atau normalisasi Sungai Ciberes dan Bendungan Ambit serta pemberonjongan di beberapa titik tanggul yang mengalami kerusakan,” katanya.
Atat juga berharap, tersedia perahu karet yang disiagakan di daerah yang kerap terjadi banjir setiap tahunnya.
“Agar dapat memudahkan evakuasi warga di saat terjadinya banjir, sehingga tidak harus menunggu tim dari BPBD Kabupaten Cirebon. Jadi pemerintah desa bisa melakukan evakuasi secepatnya, saat terjadi banjir, sehingga dapat meminimalisir adanya korban jiwa,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.