SUARA CIREBON – Sampah akibat banjir di Cirebon timur mencapai ribuan ton. Sebanyak 12 armada pengangkut sampah pun diterjunkan.
Hingga saat ini, penanganan sampah pascabanjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon masih dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon.
Setiap hari, tidak kurang dari 144 ton sampak spesifik diangkut DLH dari puluhan desa yang terdampak banjir pada 5 Maret lalu.
Sekretaris DLH Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono mengatakan, DLH mulai melakukan pengangkutan sampah pada hari kedua pascabanjir merendam ribuan rumah warga di wilayah tersebut.
Hingga memasuki perpanjangan status tanggap darurat bencana banjir ini, lanjut Fitroh, tim DLH masih membantu warga terdampak dengan melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah.
“Setiap harinya ada sebanyak 12 unit truk pengangkut sampah masih beroperasi di sana. Satu unit truk bisa mengangkut hingga dua kali per hari,” ujar Fitroh, Senin, 18 Maret 2024.
Ia menerangkan, sampah yang diangkut kali ini bukan sampah rumah tangga, melainkan sampah spesifik akibat bencana.
Menurutnya, sampah spesifik yang sudah diangkut DLH selama 12 hari mencapai 1.728 ton. Karena, dari 12 unit truk yang beroperasi dua kali dalam sehari tersebut, sampah yang bisa diangkut mencapai 144 ton.
“Awalnya empat unit truk digunakan untuk membantu evakuasi warga. Setelah banjir surut, lalu kita evakuasi sampah. Berakhirnya pengangkutan sampah ini sesuai kebutuhan, kalau sampah bisa lebih cepat bersih ya lebih cepat selesai,” kata Fitroh.
Menurut Fitroh, DLH Kabupaten Cirebon tidak hanya melakukan pengangkutan sampah dan evakuasi warga saja. Sebelumnya, DLH juga membantu mengirimkan air bersih sebanyak 20 tangki selama empat hari.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir wilayah timur hingga tujuh hari kedepan. Perpanjangan masa tanggap darurat dimulai sejak tanggal 14 Maret sampai tanggal 20 Maret 2024.
Bupati Cirebon, H Imron, MAg mengatakan, perpanjangan masa tanggap darurat tersebut sesuai dengan ketentuan, yakni tujuh hari. Jika pada masa tanggap darurat kedua ini kondisi wilayah terdampak banjir masih belum normal, maka masa tanggap darurat bisa diperpanjang kembali.
“Nanti bisa diperpanjang lagi sampai kondisi normal,” ujar Imron, Kamis, 14 Maret 2024.
Seperti diketahui, 37 desa di sembilan kecamatan wilayah timur Kabupaten Cirebon dilanda bencana banjir, pada Rabu, 5 Maret 2024 lalu.
Akibat banjir tersebut, sebanyak 35.720 kepala keluarga (KK) atau 160.414 jiwa dan 42.617 unit rumah, sarana pendidikan, ibadan, kesehatan serta ribuan hektare sawah terdampak.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.