SUARA CIREBON – Gempa mengguncang Majalengka, Jawa Barat pada Selasa pagi, 26 Maret 2024.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melaporkan, gempa Majalengka terjadi pada Selasa pagi pukul 05.06 WIB.
Gempa Majalengka berkekuatan Magnutudo atau M3,1. Gempa skala rendah, namun masuk kategori gempa dangkal.
BMKG melaporkan, gempa Majalengka merupakan gempa dangkal karena pusatnya berada di daratan dengan kedalaman hanya 5 kilometer.
Gempa Majalengka berada pada titik koordinat 6,82 Lintas Selatang (LS) – 108,09 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa dangkal ini, menurut BMKG, berada di sebelah Barat Laut Kabupaten Majalengka dengan jarak 15 km.
Masyarakat Majalengka yang merasakan gempa menuturkan guncangan berdurasi sekitar 3 detik.
“Cukup kuat, namun hanya sekejap,” tutur Roni (45 tahun), warga Kadipaten.
Gempa di Majalengka terjadi selang lima hari setelah sebelumnya, wilayah Indramayu dan Cirebon juga diguncang gempa.
Hanya saja, gempa di Indramayu dan Cirebon, merupakan dampak dari gempa Tuban yang kuat di Laut Jawa, disebelah utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Guncangan gempa Tuban dirasakan masyarakat Indramayu dan Cirebon pada Jumat sore pukul 15.52 WIB, 21 Maret 2023.
Berkekuatan M6,5. Merupakan serangkaian gempa susulan sejak gempa pertama pada Jumat siang pukul 11.22 WIB.
Gempa Tuban yang lokasinya dekat degan Pulau Bawean, merusakan ribuan rumah dan fasilitas umum. Belasan ribu warga Jawa Timur, terutama Gresik dan Pulau Bawean terpaksa mengungsi.
Untuk gempa Majalengka, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka tengah menginvetarisasi dampaknya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.