SUARA CIREBON – Sekilas tidak ada yang berbeda pada Fadli Rahman, remaja 17 tahun asal Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon ini. Namun siapa sangka, ia memiliki kelainan yang tidak lazim yakni tidak memiliki anus sejak lahir.
Akibat kondisinya itu, Fadli Rahman harus menderita karena tidak dapat melakukan aktivitas layaknya remaja lain secara bebas. Fadli juga kehilangan interaksi sosial dengan teman seusianya.
“Saya tidak memiliki anus dan telah menjalani pengobatan di banyak rumah sakit. Namun ketiadaan biaya karena ayah yang hanya bekerja sebagai buruh kasar, membuat saya pasrah dengan keadaan. Saat buang air besar, saat merasakan perih dan sakit karena feses yang seharusnya keluar dari anus justru keluar dari perut bagian kiri,” ujar Fadli, saat ditemui Suara Cirebon, Jumat, 19 April 2024.
Perut kiri Fadli pun harus selalu dililitkan kain untuk menahan feses. Tak jarang, saat tertidur perut bagian kiri Fadli sudah dipenuhi feses yang keluar dari lubang buatan.
“Dengan kondisi kelainan seperti ini, membuat saya tidak bisa banyak beraktivitas di luar rumah,” katanya.
Fadli tinggal bersama adik beserta kedua orang tuanya di rumah yang kondisinya serba seadanya.
Sejak kelas 5 sekolah dasar (SD), Fadli sudah berhenti sekolah karena harus menjalani pengobatan yang intensif ke sejumlah rumah sakit. Selain itu faktor perundungan yang sering dialami membuat dirinya trauma dan memilih untuk putus sekolah.
“Saya bahkan terpaksa putus sekolah karena malu sering dirundung oleh teman-teman,” ujarnya.
Fadli mengaku sangat ingin sembuh dari kelainan yang diderotanya agar bisa hidup normal layaknya anak-anak lain seusianya. Ia juga ingin kembali bersekolah agar bisa mengejar cita-cita, meski kini usianya telah menginjak remaja.
“Saya sangat ini bisa sembuh dan kembali bersekolah untuk mengejar cita-citanya, bisa berinteraksi dengan teman-teman, bermain, berolahraga dan aktivitas lainnya. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain agar bisa menjalani operasi secara total agar dapat sembuh dan hidup normal seperti remaja lainnya,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.