SUARA CIREBON – Lama terdiam, Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah tiba-tiba meluncurkan awan panas guguran dan lava pijar.
Awan panas guguran dan lava pijar, keluar dari puncak Gunung Merapi sejauh 1000 meter pada Minggu pagi pukul 04.00 WIB, 9 Juni 2024.
Luncuran awan panas guguran dan lava pijar ke arah Barat Daya menuju Kali Bebeng di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan awan panas guguran atau APG, diikuti lava pijar muntah dari puncak kawah Gunung Merapi pada Minggu pagi.
Warga diminta menjauhi zona bahaya di wilayah luncuran APG dan lava pijar sejauh 4 sampai 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sepanjang Minggu, 9 Juni 2024, BPPTKG teruys memantau perkembangan aktifitas vulkanik Gunung Merapi.
BPPTKG mencatat, sedikitnya 14 kali lava pijar dan APG dilontarkan dari puncak kawah Gunung Merapi dengan raka luncuran maksimal 1.500 meter.
“Tingkat status Level III Siaga,” tutur BPPTKG.
Zona bahaya meliputi dilayah Barat Daya dan Selatan. Diantaranya meliputi :
– Sungai Boyong sejauh 5 km
– Sungai Bedog sejauh 7 km
– Sungai Krasak sejauh 7 km
– Sungai Bebeng sejauh 7 km
– Sungai Gendol sejauh 5 km
– Sungai Woro sejauh 3 km
BPPTKG juga mengingatkan potensi erupsi vulkanik pada Gunung Merapi yang bisa melontarkan material vulkanik mencapai kisaran 3 km.
“Masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas apapun di zona bahaya,” tulis BPPTKG mengingatkan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.