SUARA CIREBON – Koalisi PKS dan Nasdem Kabupaten Cirebon untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024, hingga saat ini masih solid.
Koalisi ini tengah menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan siapa pasangan yang akan didaftarkan ke KPU pada Agustus 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Nasdem Kabupaten Cirebon, Asep Zaenudin Budiman, saat menjawab pertanyaan awak media, apakah koalisi ini akan bergabung dengan koalisi lain atau tetap mengusung satu paket pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon pada Pilkada 2024.
“Koalisi PKS-Nasdem Kabupaten Cirebon tetap solid, namun masih menunggu moment tepat untuk mengambil keputusan. Koalisi ini juga masih menunggu koalisi lainnya yaitu KIM-PKB serta PDIP, tentang figur-figur yang akan mereka usung,” ujar Asep, Senin, 1 Juli 2024.
Menurut Asep, koalisi PKS-Nasdem tidak akan gegabah menentukan figure yang akan diusung di Pilkada nanti. Pasalnya, PKS dan Nasde, ingin Kabupaten Cirebon mempunyai pemimpin yang lebih baik lagi.
Ia menegaskan, pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon di koalisi PKS-Nasdem telah ditutup. Asep menyebut, pendaftar terakhir adalah Agus Kurniawan yang merupakan kakak kandungnya sendiri. Sementara dari PKS, lanjut Asep, ada nama Anwar Yasin yang ikut daftar
“Total yang mendaftar ke koalisi kami ada 11 orang, semuanya berpeluang untuk mendapatkan rekomendasi,” katanya.
Agus mengatakan, hasil penggodokan akan segera diumumkan setelah melewati pembahasan lebih lanjut.
Saat disinggung kabar yang menyebut, mantan Bupati Cirebon yang juga Ketua DPC PDIP, H Imron mendatangi kediamannya terkait pembahasan koalisi, Asep tidak menampik hal tersebut.
“Namun, kunjungan tersebut lebih kepada silaturahmi dan ada sedikit menyerempet masalah pilkada. Namun yang jelas, sampai saat ini koalisi PKS-Nasdem masih wait and see,” turutnya.
Asep menyebut, pihaknya mempunyai potensi berkoalisi dengan siapa saja termasuk dengan PDIP maupun KIM-PKB. Pihaknya harus mengukur siapa calon dari koalisi lain yang diberikan rekomendasi, kemudian baru bisa menentukan sikap.
Berkaitan kabar yang menyebut Agus Kurniawan yang akan mengambil posisi sebagai wakil Imron dari PDIP, Asep mengatakan, hal itu sangat tidak mungkin, kecuali PKS-Nasdem sudah fiks berkoalisi dengan PDIP.
“Kalau diambil person to person, sementara PDIP tidak berkoalisi dengan PKS-Nasdem maka hal itu tidak mungkin terjadi. Walaupun Agus Kurniawan bukan kader Nasdem, tapi kan itu kakak saya, jadi tidak mungkinlah dia mau nerima pinangan Imron,” tegasnya.
Asep menambahkan, saat ini semua pergerakan parpol di Kabupaten Cirebon masih sangat dinamis dan semua kemungkinan bisa saja terjadi.
“Tapi kalau masing-masing parpol menyodorkan dan mempertahankan masih-masing calon untuk menjadi bupati, tentu tidak akan ada titik temu,” katanya.
Sehingga keinginan membangun Kabupaten Cirebon lebih baik lagi, keputusan terbaiknya ada pada masing masing parpol.
“Misalnya PKB keukeuh calonnya harus jadi bupati dan koalisi KIM juga tetap harus jadi calon bupati, tentu tidak akan ada titik temu. Begitupun dengan kami di koalisi PKS-Nasdem, ketika seandainya berkoalisi lagi dengan partai lain. Tapi untuk kami sendiri, memungkinkan juga mengusung satu paket. Jadi lihat saja dinamika politik ke depannya,” tandas Asep.
Sementara itu terpisah, mantan Bupati Cirebon yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Imron membenarkan sudah beberapa kali mendatangi kediaman Asep. Namun, kedatangannya bukan persoalan pribadi namun lebih kepada masalah kepartaian.
Dirinya mengaku sudah menjajaki hampir semua parpol untuk mencari kecocokan menjadi wakilnya di Pilkada Kabupaten Cirebon.
“Kalau kami memang sedang penjajakan mencari figur wakil bupati. Karena PDIP sendiri harus diposisi sebagai calon bupati. Kalaupun tidak menemukan dan gagal berkoalisi, ya tidak masalah. Toh kami siap-siapa saja mengusung satu paket,” ujar Imron.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.