SUARA CIREBON – Data terakhir yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyebut, hujan yang terjadi pada Sabtu, 6 Juli 2024 kemarin, menyebabkan 13 desa di wilayah barat Kabupaten Cirebon terdampak banjir.
Sub Kordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda, mengatakan, setelah dilakukan asesmen, jumlah desa yang terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama ini bertambah dari sebelumnya 9 desa menjadi 13 desa.
Penambahan desa terdampak banjir berada di Kecamatan Suranenggala, Susukan, dan Kecamatan Gegesik. Di Kecamatan Suranenggala, Desa Suranenggala Kulon tercatat sebagai desa terdampak banjir.
Kemudian di Kecamatan Susukan, selain Desa Bunder, Desa Susukan dan Desa Bojong Kulon terdampak banjir. Sementara di Kecamatan Gegesik, ada tambahan satu desa yang terdampak banjir, yakni Desa Jagapura Wetan.
Sebelumnya, BPBD mencatat jumlah desa terdampak banjir adalah Desa Arjawinangun, Kecamatan Arjawinangun. Kemudian di Kecamatan Gegesik ada Desa Bayalangu lor, Desa Bayalangu Kidul, Desa Jagapura Kulon, Desa Jagapura Kidul, dan Desa Jagapura Lor.
Sementara di Kecamatan Susukan, sebelumnya tercatat hanya Desa Bunder yang terdampak banjir. Di Kecamatan Panguragan, ada dua desa yang terdampak banjir, yakni Desa Kalianyar, dan Desa Panguragan Kulon.
Menurut Juwanda, dari 13 Desa yang terdampak banjir tersebut, desa terdampak paling parah adalah Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik.
Pasalnya, posisi desa tersebut berada dekat dengan sungai yang tanggulnya mengalami jebol hingga menyebabkan ribuan rumah terendam.
Di Desa Jagapura Kulon, jumlah rumah terdampak banjir tercatat sebanyak 2.550 unit. Selain itu, ada satu tempat ibadah dan dua bangunan sekolah yang terendam banjir.
“Di Desa Jagapura Kulon ada 2.818 KK dan 8.454 jiwa terdampak banjir. Sebagain besar sudah surut,” ujar Juwanda, Selasa, 9 Juli 2024.
Kemudian desa terdampak banjir paling parah kedua adalah Desa Jagapura Lor. Di desa tersebut sebanyak 636 rumah warga terendam, dan 1.259 KK atau 3.777 jiwa terdampak. Selain itu, ada 2 tempat ibadah, 2 bangunan sekolah, dan 15 hektare sawah yang turut terendam.
“Desa Jagapura Kulon dan Desa Jagapura Lor menjadi daerah terdampak paling luas akibat banjir tersebut. Pasalnya, letak Desa Jagapura Kulon berada di dekat dengan sungai dan tanggul sungai yang jebol,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.