SUARA CIREBON – Garis gempa tektonik yang mengguncang Kuningan, Jawa Barat, pada Kamis dan Jumat, 25-26 Juli 2024, melewati Gunung Ciremai.
Tercatat sedikitnya 36 rumah rusak, sebuah mushola dan sebuah bangunan sekolah ikut terdampak akibat gempa di Kuningan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Bayu Indra Permana mengungkapkan sedikitnya ada 36 rumah rusak.
Sebuah bangunan SMP Negeri 2 Kuningan juga mengalami kerusakan, termasuk sebuah mushola akibat guncangan tiga kali gempa di Kota Kuda tersebut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan, penyebab tiga kali gempa di Kuningan akibat pergerakan tektonik aktif sesar Ciremai.
“Gempa tiga kali di Kuningan akibat pergeseran aktif sesar Ciremai,” tutur Kepala Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Menyusul penjelasan Daryono tadi, BMKG merilis peta garis tektonik dari tiga kali gempa du Kuningan yang ternyata melewati Gunung Ciremai.
Peta tektonik garis gempa kedua dan ketiga, berkekuatan Magnitudo atau M3,6 dan M4,1, melewati batas Gunung Ciremai di arah Ciamis – Kuningan.
BMKG sendiri menjelaskan, gempa tektonik ini kecil kemungkinan membawa dampak pada aktifitas vulkanik Gunung Ciremai.
“Gempa tektonik ini tidak akan berdampak pada aktifitas vulkanik Gunung Ciremai,” tutur Daryono.
Sepertid diketahui, dalam dua hari, Kuningan, Jawa Barat diguncang tiga kali gempa. Kesemuanya gempa dangkal, berpusat di darat dengan kekuatan M3 sampai M4.
Gempa pertama terjadi pada Kamis pagi, pukul 04.01 WIB, 25 Juli 2024. Lalu muncul gempa kedua (susulan) pada Kamis petang pukul 17.36 WIB.
Gempa ketiga atau gempa susulan berikutnya terjadi pada Jumat siang, 26 Juli 2024, pukul 10.59 WIB.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.