SUARA CIREBON – Pembunuhan Ismail Haniyeh, pucuk pimpinan Hamas, dan Fuad Shukr, pemimpin tertinggi militer Hizbullah, dinilai sebagai satu skenarion operasi intelijen yang terencana dan terkoordinir rapih.
Hamas dan Hizbullah menuding intelijen Isael berada di belakang operasi militer terbatas yang menetapkan target perorangan terhadap Ismail Haniyeh dan Fuaz Shukr.
Hamas dan Hizbullah berniat akan membalas kematian dua pemimpinnya tersebut. Kematian Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr, akan dibayar mahal Israel.
Khalil al Hayya, salah satu pejabat Hamas mengungkapkan, Ismail Haniyeh telah menjadi mutjahid.
“Ia meninggal dunia dalam keadaan luar biasa. Akan dirindukan rakyat Palestina. Dan kami akan membalas mereka yang bertanggung jawab,” tuturnya.
Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah mengungkapkan kemarahan dan kemurkaannya. Ia akan membalas serangan tersebut dengan melancarkan perang dalam skala lebih besar dan luas.
“Kami akan membalas setiap tetes darah dari kematian Fuad Shukr,” tutur Hassan Nasrallah yang berkedudukan di Lebanon.
Sementara itu, untuk pertama kalinya, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyampaikan statemen setelah kematian Ismaeil Haniyeh dan Hasan Shukr.
Meski tidak menyebut nama Ismail Haniyeh dan Hasan Shukr, Netanyahu hanya mengungkapkan bahwa Israel telah siap dengan segala resiko.
“Kami telah siap dengan resiko. Semua telah diperhitungkan. Rakyat Israel akan tetap terlindungi dan akan membalas apapun yang membahayakan Israel,” tuturnya.
Seperti diketahui Ismail Haniyeh, pucuk pimpinan tertinggi Hamas, tewas dalam operasi pembunuhan saat berada di Teheran pada Rabu dini hari 31 Juli 2024.
Ismail Haniyah tewas usai menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.
Ismail Haniyeh ditembak dengan proyektil yang dikendalikan dari udara saat menginap di rumahnya di kawasan utara Iran.
Pada saat sama, sebuah serangan terorganisir rapi dari Israel, menewaskan pemimpin militer tertinggi Hisbullah, Hasan Shukr di Lebanon selatan. Hasan Skhur juga tewas setelah sebuah misil yang dikendalikan dari udara, menghantam tempat persembunyiannya di Lebanon Selatan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.