SUARA CIREBON – Pemerintah Iran menuding Amerika Serikat terlibat secara tidak langsung operasi pembunuhan Ismail Haniyeh, pucuk pimpinan Hamas.
Sebagai pendukung Israel, Amerika dinilai mengetahui rencana pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli 2024 lalu.
“Amerika terlibat karena tidak berusaha mencegah pembunuhan,” tutur Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, Senin 5 Agustus 2024.
Iran meyakini, tewasnya Ismail Haniyeh yang dalam wilayah tanggung jawab proteksi Iran, dilakukan agen intelijen Israel, Mossad.
“Kami meyakini Israel di belakang aksi pengecut itu,” tutur Nasser Kanaani.
Sementara itu, jendral perang Iran mengungkapkan rencana penyerangan Iran ke Israel untuk menuntut balas kematian Ismail Haniyeh.
“Serangan akan dilakukan pada waktu yang tepat,” tutur Komandan Garda Revilusi Iran, Hossein Salami.
Hossein menegaskan Israel akan menerima balasan setimpal atas ulah gegabahnya membunuh Ismnail Haniyeh.
“Mereka salah perhitungan. Membunuh seorang mujahid yang memperjuangkan kemerdekaan negerinya. Kami tentu merespon dengan tegas,” tutur Hossein.
Iran sendiri telah menyebarkan ultimatum akan menyerang Israel pada hari Senin 5 Agustus 2024.
Kapan serangan dilakukan, semua bergantung dari Iran. Namun Iran mengungkapkan, serangan langsung ke Israel dilakukan Senin hari ini.
Menyusul kematian Ismail Haniyeh, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah mengumbar ancaman.
“Sudah saatnya Iran menyerang langsung Israel sebagai balasan atas kematian Ismail Haniyeh,” tutur Ali Khamenei.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.