SUARA CIREBON – Inspektorat Kabupaten Cirebon mengingatkan para kuwu untuk tidak coba-coba melakukan korupsi.
Peringatan itu diberikan melalui kegiatan edukasi antikorupsi, dengan mengenalkan asa-asas berintegritas dan akuntabel dalam pelaksanaan tata kelola desa, dengan menghadirkan narasumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon.
Kepala Inspektorat Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana mengatakan, kegiatan edukasi antikorupsi tersebut diikuti oleh 100 kuwu hasil Pilwu 2023 dan pengurus Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC).
Menurut Iyan, kegiatan tersebut sengaja digelar untuk para kuwu yang belum lama dilantik dan baru belajar tata kelola pemerintahan desa.
“Degan adanya pembekalan dari KPK dan Kejaksaan ini diharapkan bisa menjalankan amanah yang dibebankan kepada para kuwu,” ujar Iyan Ediyana di sela-sela kegiatan tersebut, Selasa, 6 Agustus 2024.
Iyan mengatakan, Inspektorat kini telah mengubah paradigma dari sebelumnya sebagai watch dog (anjing penjaga, red) yang mencari kesalahan, kini lebih mengedepankan early warning sistem atau tindakan preventif.
“Kita membuka ruang untuk konsultasi bagi kuwu bila masih ragu, mulai dari peng-SPJ-an, penganggaran APBDes hingga penyusunan RAB,” kata Iyan.
Selain itu, pihaknya juga membuka ruang pendampingan bagi kuwu yang belum memahami hal-hal tersebut. Dengan demikian, pengawasan yang dilakukan Inspektorat merupakan bagian dari instrumen terakhir yang dilakukan.
“Pengawasan merupakan bagian instrumen terakhir untuk meyakinkan apakah apa-apa yang disarankan Inspektorat itu dijalankan atau tidak,” paparnya.
Dengan menerapkan pola preventif tersebut, kasus dan temuan-temuan penyimpangan di desa menurun signifikan. Sehingga, saat ini kerugian-kerugian negara yang dilaksanakan di desa-desa trennya juga menurun.
Sementara itu, Ketua FKKC, Muali mengapresiasi kegiatan tersebut karena dinilai sangat bermanfaat bagi para kuwu. Ia mengakui, masih banyak kuwu, terutama yang belum lama dilantik, tidak memahami tata kelola pemerintahan desa yang berintegritas dan akuntabel.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi bahan instrospeksi kuwu sebagai pemimpin di desa agar lebih lebih baik lagi.
“Tolong manfaatkan, serap ilmunya, buang yang jelek dan ambil yang baik,” kata Muali.
FKKC, menurut Muali, turut memberikan pencerahan kepada para kuwu melalui sejumlah seminar dan diskusi. Ia menambahkan, dalam kegiatan pembinaan dari tingkat bawah seperti kecamatan, juga selalu mengingatkan tentang hal tersebut.
“Dari DPMD juga selalu mengingatkan. Dan secara organisasi, kita juga melalui FKKC tingkat kecamatan selalu saling mengisi satu desa dengan desa lainnya,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.