SUARA CIREBON – Setelah Tahun Baru 2025 Masehi, khusus bagi warga Tionghoa mulai bersiap menyambut Tahun Baru Imlek.
Imlek, merupakan tahun baru warga Tionghoa di seluruh dunia yang juga semarak dirayakan oleh masyarakat, tak terkecuali di Indonesia.
Budayawan Jeremy Huang Wijaya atau dikenal dengan panggilan akrab Suhu Jeremy, Kamis 2 Januari 2025 mengungkapkan rahasia soal warna dominan pada pernak-pernik Imlek.
Ada tiga warna dominan pada setiap pernak-pernik Imlek. Ialah warna Merah, Kuning dan Biru yang ternyata memiliki maknda dan simbol tersendiri.
“Semua ada simbol dan maknanya,” tutur Suhu Jeremy.
Setelah Tahun Baru masehi 2025, kini, jalan jalan ke Mall dan pusat perbelanjaan, sudah mulai berganti menjadi dekorasi Nuansa Imlek.
Ini karena setelah pernak-pernik Natal dan Tahun Baru berlalu, giliran masyarakat menyambut perayaan tahun baru Imlek.
Imlek tahun 2025 ini akan jatuh pada 29 Januari 2025, kemudian Cap Go Meh yang merupakan penutup rangkaian Imlek pada 13 Februari 2025.
Menjelang Imlek, mall dan hotel mulai dihiasi Lampion dan Naga, serta pernak-pernik yang mengesankan dunia oriental (Cina).
Warna dominan dalam dekorasi Imlek tersebut adalah warna merah, kuning, hijau dan biru. Namun yang menjadi ikonik ialah warna merah dan kuning.
Perayaan tahun baru Imlek berlangsung meriah sejak Dinasti Tang (618-907). Penggunaan warna merah, kuning, biru dan hijau juga dimulai sejak Dinasti Tang.
“Kebeutlan saat Cina berada dalam kekuasaan Dinasti Tang, mengalami kemakmuran ekonomi,” tutur Suhu Jeremy.
Karena itu, warna yang dominan juga melambangkan kemakmuran tersebut. Warna merah mendominasi hiasan dan baju dalam perayaan Imlek.
“Warna merah simbol keberuntungan, kebahagiaan dan kelimpahan. Merah mewakili Elemen Api atau cahaya, terang,” tuturnya.
Sesudah warna merah, ada warna kuning juga mendominasi hiasan dan pakaian dalam perayaan Imlek.
“Warna kuning simbol dari keberuntungan, kemakmuran dan kekayaan karena kuning mewakili elemen air.,” tutur Suhu Jeremy.
Warna hijau simbol dari kesejahteraan, kesuburan, regenerasi, harapan dan harmoni, dan juga pertumbuhan mewakili elemen kayu.
Warna biru simbol santai, berpikiran positif, harapan perubahan, sportivitas, kesabaran, umur panjang juga diidentikkan dengan nilai spiritualitas.
“Selama Imlek, biasanya dihindari menggunakan warna putih dan hitam karena lambang kedukaan,” tutur Suhu Jeremy.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.