SUARA CIREBON – Perayaan Tahun Baru Imlek adalah salah satu tradisi paling penting bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Selain diisi dengan berbagai kegiatan seperti makan bersama keluarga, pemberian angpau, dan pertunjukan barongsai, penggunaan warna merah dan emas menjadi elemen visual yang sangat dominan.
Namun, mengapa dua warna ini begitu penting dalam perayaan Imlek?
Warna Merah: Simbol Keberanian dan Keberuntungan
Merah dalam budaya Tionghoa memiliki makna mendalam sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari energi negatif.
Penggunaan warna merah dalam perayaan Imlek memiliki akar sejarah yang kuat, terkait dengan legenda Nian, seekor makhluk buas yang dipercaya muncul setiap akhir tahun untuk meneror penduduk desa.
Menurut cerita rakyat, Nian takut pada warna merah, cahaya terang, dan suara keras. Oleh karena itu, masyarakat menghiasi rumah mereka dengan kain merah, lentera merah, dan menyalakan petasan untuk mengusir makhluk tersebut.
Hingga kini, warna merah tetap menjadi simbol harapan untuk mengusir nasib buruk dan mengundang keberuntungan.
Amplop merah (angpau) yang diberikan selama Imlek juga mencerminkan harapan akan kemakmuran bagi penerimanya.
Warna Emas: Lambang Kekayaan dan Kemakmuran
Warna emas sering dikaitkan dengan keberuntungan materi, kemakmuran, dan kekayaan. Dalam budaya Tionghoa, emas melambangkan kemewahan dan stabilitas finansial, dua hal yang sangat dihargai dalam kehidupan.
Saat Imlek, emas sering digunakan sebagai aksen dekorasi pada ornamen, seperti huruf kaligrafi yang bermakna “fu” (福, keberuntungan) atau pada patung kecil dewa rezeki (Cai Shen).
Warna emas juga sering terlihat pada koin-koin imitasi yang digantungkan sebagai simbol kekayaan melimpah di tahun yang baru.
Kombinasi merah dan emas menjadi harmonisasi sempurna antara keberuntungan spiritual dan kemakmuran materi, mencerminkan harapan untuk kehidupan yang bahagia dan sukses.
Aplikasi Merah dan Emas dalam Tradisi Imlek
- Dekorasi Rumah
Sebelum Imlek, rumah-rumah dibersihkan dan dihiasi dengan unsur merah dan emas, seperti lentera merah, kain merah, serta ornamen bertuliskan kata-kata keberuntungan.
Warna-warna ini diharapkan dapat membawa energi positif ke dalam rumah.
- Pakaian Baru
Selama Imlek, banyak orang mengenakan pakaian berwarna merah sebagai simbol awal yang baik di tahun baru.
Sering kali, pakaian ini juga dipadukan dengan aksesori berwarna emas untuk mempertegas kesan kemakmuran.
- Angpau
Amplop merah berisi uang diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah.
Tidak hanya warnanya yang melambangkan keberuntungan, tetapi jumlah uang dalam amplop juga biasanya dipilih dengan angka-angka yang dianggap membawa hoki.
Merah dan emas bukan sekadar warna dekoratif dalam perayaan Imlek. Keduanya mengandung nilai-nilai budaya yang dalam dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Dalam setiap lentera merah yang digantung dan ornamen emas yang berkilauan, tersimpan doa-doa bagi kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran.
Dengan memahami simbolisme ini, kita dapat lebih menghargai keindahan dan kekayaan tradisi Imlek.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.