SUARA CIREBON – Pohon tumbang di Indramayu. Randu gede, pohon randu yang usianya diperkirakan 5 abad atau 500 tahun di pusat Kota Indramayu tumbang.
Tak ada hujan tak ada angin, pohon setinggi sekitar 100 meter dengan diameter 5 meter itu tumbang pada Sabtu tengah malam pukul 23.30 WIB, 4 Januari 2025.
Tumbangnya pohon yang menjadi saksi sejarah Indramayu sejak era kolonial Belanda itu dinilai aneh bin ajaib.
Sebab tumbangnya pohon besar itu ke arah ke bahu jalan di Jln Letnan Sutedjo atau ke sebelah utara dengan posisi melintang.
Meski pohon itu sangat besar dan tinggi, tak ada satupun rumah penduduk yang tertimpa. Padahal di sekeliling pohon tersebut terdapat rumah-rumah warga.
“Hanya pagar yang rusak. Randu Gede ini tumbang melintang ke jalan. Hanya menutup jalan,” tutur Nang Sadewo, pemerhati cagar budaya Indramayu.
Tak ada korban jiwa. Sebab saat pohon randu itu tumbang, secara kebetulan Jln Letnan Sutedjo sedang sepi.
“Ini juga aneh. Padahal malam Minggu. Cuaca relatif terang meski soreanya sempat hujan sebentar,” tutur Dewo.
Biasanya, pada malam Minggu, Jln Sutedjo itu penuh warga yang berlalu lalang. Apalagi, sebagian bahu jalan tersebut sering dijadikan tempat parkir untuk warga yang ingin menghabiskan akhir pekan di Alun Alun Puspawangi, Kota Indramayu.
“Walahualam. Ada banyak keanehan. Dari mulai posisi tumbang, hingga suasananya. Jalan sedang sepi, tak ada orang melintas. Padahal biasanya ramai,” tutur Dewo.
Hal aneh lain, pohon randu yang oleh masyarakatIndramayu disebut sebagai Randu Gede itu tumbang justru ketika tidak ada angin kencang maupun hujan deras.
“Sabtu malam Minggu sempat hujan. Tapi tidak deras dan hanya sebentar sorenya. Saat pohon tumbang, malah cuaca sudah cerah,” tuturnya.
Menurut Dewo, Randu gede merupakan salah satu icon sejarah Indramayu. Pohon ini diperkirakan berusia sekitar 5 abad, mulai tumbuh sejak era kolonial Belanda, bahkan di era keruntuhan Majapahit dan mulai masuknya agama Islam di Pulau Jawa.
“Pohon ini menjadi sdaksi sejarah Indramayu selama berabad-abad. Tumbangnya pohon ini, tentu sebuah kehilangan besar. Namun ini fenomena alam. Semua yang hidup dan tumbuh pada akhirnya akan mati dan berakhir,” tutur Dewo.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.