SUARA CIREBON – Kabupaten Indramayu, sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya, telah kehilangan salah satu ikon alamnya yang penuh makna historis, yaitu Randu Gede.
Pohon randu, lebih terkenal disebut sebagai Randu Gede, bukan hanya sebuah entitas alam, tetapi juga simbol kehidupan, sejarah, dan spiritualitas masyarakat setempat.
Randu Gede, atau pohon kapuk besar (Ceiba pentandra), telah berdiri tegak selama ratusan tahun di salah satu tempat di pusat Kota Indramayu.
Menurut cerita masyarakat setempat, pohon ini telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara. Usianya hampir lima abad.
Ada yang percaya bahwa Randu Gede dulunya merupakan bagian dari kawasan suci tempat para raja dan petinggi kerajaan bermeditasi dan berdoa.
Nama Randu Gede sendiri merujuk pada ukuran pohon randu yang sangat besar dan mencolok.
Dengan diameter batang mencapai beberapa meter dan ketinggian lebih dari 30 meter, pohon ini sering dijadikan titik orientasi oleh penduduk sekitar.
Bagi masyarakat Indramayu, Randu Gede bukan sekadar pohon. Banyak mitos dan legenda berkembang di sekitarnya, menjadikannya sebagai simbol perlindungan dan keberkahan.
Beberapa orang percaya bahwa pohon ini dihuni oleh makhluk gaib yang menjaga harmoni lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, penduduk kerap mengadakan ritual kecil untuk “menghormati” pohon tersebut.
Randu Gede juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Di masa lalu, pohon ini menjadi tempat berkumpulnya warga untuk bermusyawarah atau sekadar berteduh dari teriknya matahari.
Banyak pula kisah masa kecil orang tua di desa yang bercerita tentang bermain di bawah rindangnya daun pohon ini.
Pada Sabtu tengah malam pukul 23.30 WIB, 4 Januari 2025. , Randu Gede akhirnya tumbang setelah ratusan tahun berdiri.
Penyebabnya diduga adalah kombinasi dari faktor usia, kerusakan akar akibat perubahan lingkungan, dan cuaca ekstrem yang melanda Indramayu.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa hujan deras dan angin kencang memperparah kondisi pohon yang sudah rapuh.
Kejadian ini menjadi momen duka bagi masyarakat setempat. Banyak yang merasa kehilangan, karena pohon ini tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari identitas budaya mereka.
Randu Gede di Indramayu adalah simbol pertemuan antara alam, budaya, dan spiritualitas.
Meski kini telah tumbang, kenangannya akan tetap hidup dalam ingatan masyarakat setempat.
Pohon ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta menghargai warisan sejarah yang tak ternilai harganya.
Semoga Randu Gede yang tumbang dapat menjadi inspirasi untuk melestarikan lingkungan dan budaya di masa depan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.