SUARA CIREBON – Mahasiswa UIN Siber Cirebon dari Jurusan Tadris Biologi yang tergabung dalam tim N2M meluncurkan aplikasi Poricare bertempat di MA Nurul Huda Munjul, Sabtu, 22 Februari 2025.
Kegiatan ini menjadi tahap akhir implementasi inovasi dalam ajang lomba Innovillage dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk mitigasi banjir.
Poricare merupakan sistem digital berbasis sensor dan pemetaan yang dirancang untuk mendukung pembuatan serta pemeliharaan biopori secara lebih efektif dan efisien.
Fitur unggulan dalam aplikasi Poricare, di antaranya ensor Water Level, yaitu memungkinkan pengguna untuk memantau ketinggian air tanah guna menganalisis efektivitas biopori dalam menyerap air hujan.
Kemudian, aplikasi ini juga bisa memetakan lokasi biopori (map) untuk memudahkan pengguna melihat lokasi biopori yang telah dibuat.
Bahkan, aplikasi Poricare pun dilengkapi Sensor Curah Hujan untuk memberikan informasi terkait intensitas curah hujan yang dapat digunakan untuk menentukan strategi terbaik dalam mitigasi banjir.
Penerapan biopori sebagai solusi resapan air sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 11, kota dan komunitas berkelanjutan, yang bertujuan menciptakan lingkungan perkotaan yang aman dan tangguh.
Dengan fitur-fitur unggulan yang dimiliki, Poricare tidak hanya menjadi alat edukasi tetapi juga solusi nyata dalam membangun komunitas yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Mahasiswa Jurusan Biologi UIN Siber Cirebon juga melakukan demonstrasi langsung mengenai cara kerja aplikasi Poricare.
Peserta yang hadir dapat melihat secara langsung cara mengakses aplikasi, tampilan antarmuka yang mudah digunakan, hingga fitur-fitur utama yang telah dikembangkan.
Demonstrasi ini bertujuan agar masyarakat, terutama siswa dan perangkat desa, dapat memahami cara menggunakan aplikasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peluncuran aplikasi Poricare ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran dan aksi nyata untuk mengatasi permasalahan banjir dengan pendekatan yang lebih modern dan berbasis teknologi.
Dengan kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, masyarakat, dan pemerintah desa, inovasi ini berpotensi berkembang lebih luas serta memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan.
Sebagai tim pengembang, aplikasi ini tidak hanya berhenti pada tahap perlombaan, tetapi juga dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah air, hijau, dan bebas banjir.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.