SUARA CIREBON – Orang tua atlet karate mengancam akan melakukan aksi boikot Kejuaraan Karate Bupati Cup I yang akan dilaksanakan 26 April 2025 mendatang.
Rencana aksi boikot ini lantaran orang tua atlet kecewa dengan pernyataan sekertaris panitia sekaligus Sekertaris Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Cirebon, Aandrian, beberapa hari silam.
“Saya menilai pernyataan Aandiran tidak menjawab pertanyaan atau kritikan dari orang tua atlet. Jawaban kurang relevan yang disampaikan sekertaris Organisasi. Pertanyaannya dan kritiknya kan sederhana, kenapa mahal biayanya? Buat apa biaya pendaftaran yang mahal?” tanya orang tua atlet, Faisal Nuratman, Rabu, 16 April 2025.
Pernyataan, Aandrian menurut Faisal dianggap merendahkan atlet, terlepas atlet itu baru atau sudah beberapa kali mengikuti pertandingan, karena itu tidak penting. Untuk itu dirinya mengajak FORKI dan panitia Kejuaraan Karate Bupati Cup I untuk duduk bareng bersama orang tua.
“Untuk membahas kenapa pendaftaran tersebut mahal. Apakah kalau tidak ada sponsor dan tidak ada support dari Pemkab Cirebon makannya untuk operasional kejuaran dibebankan kepada atlet?” lanjut Faisal.
Faisal berharap, kedepannya apabila ada kritik yang membangun perihal apapun agar ditanggapi dengan pernyataan yang sesuai dengan kritikan tersebut.
“Saya mengkritik ingin olah raga yang ditekuni anak saya agar bisa maju, dan dari kejuaran kejuaran di Kabupaten Cirebon bisa menghasilkan bibit-bibit karete untuk bisa mengharumkan nama Kabupaten Cirebon,” tutupnya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, salah satu pengurus Dojo (tempat berlatih karate, red) yang enggan disebut namanya mengatakan, harusnya sebelum mengadakan kegiatan, panitia berkordinasi dengan pelatih dan orang tua atlet. Hal itu agar orang tua atlet paham akan kebutuhan untuk kejuaraan tersebut.
“Orang tua atlet nantinya akan tahu kemana uang pendaftaran yang dibayarkan oleh orang tua. Sekarang ini kan prinsip keterbukaan, jangan ditutup-tutupi,” katanya.
Disinggung mengenai anak-anak Dojo-nya mengikuti atau tidak kejuaraan tersebut, ia memilih untuk tidak mengikuti kegiatan kejuaraan karate Bupati Cup tersebut. Karena dirinya mengaku sudah berkordinasi dengan orang tua atlet terkait semua hal termasuk biaya pendaftaran.
“Selain itu kami juga lebih memilih untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Sirkuit FORKI yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei nanti. Jadi kami lebih memilih untuk tidak mengikuti Kejuaraan Karate Bupati Cup tersebut,” tutupnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.