SUARA CIREBON – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon resmi melarang seluruh siswa SMP di Kabupaten Cirebon membawa handphone (HP) ke sekolah.
Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto, menyampaikan, surat larangan penggunaan HP oleh para siswa SMP di sekolah, sudah disebarkan ke seluruh SMP di Kabupaten Cirebon pada awal April kemarin.
“Setelah Idulfitri kemarin kami sudah luncurkan surat bahwa anak-anak sudah tidak boleh bawa HP ke sekolah,” ujar Ronianto, Selasa, 22 April 2025.
Ia meyakini, semua SMP di Kabupaten Cirebon sudah resmi melarang siswa SMP membawa HP ke sekolah setelah mendapat surat larangan tersebut.
“Semua sekolah di Kabupaten Cirebon sudah melarang siswanya membawa HP ke sekolah,” kata Roni, sapaan akrabnya.
Namun, imbuh Roni, surat larangan tersebut juga menyertakan pengecualian. Para siswa diperkenankan membawa HP ke sekolah, ketika kondisi mengharuskan, yakni ketika tengah mengikuti ujian berbasis CAT (Computer Assisted Test).
“Untuk kepentingan CAT yang harus bawa HP, itu baru diizinkan,” tegasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan para siswa seperti ketika harus pesan transportasi online dan lainnya, pihaknya memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan menyiapkan call center di masing-masing sekolah.
Sementara untuk para guru, Disdik melarang para guru membawa HP ke dalam kelas. Ketika di luar kelas, larangan tersebut tidak berlaku bagi para guru.
“Karena alat absen (guru, red) pun harus pakai HP, jadi kami hanya melarang guru membawa HP ketika masuk ke kelas, pakai HP cukup di kantor saja,” paparnya.
Surat larangan membawa HP bagi siswa SMP dikeluarkan setelah uji coba larangan tersebut sukses dilaksanakan di SMPN I Weru. Uji coba larangan penggunaan HP di sekolah tersebut sudah dimulai sejak September 2024 lalu.
Usai melakukan monitoring dan evaluasi (monev) larangan penggunaan HP di SMP tersebut, Disdik melihat para siswa di SMPN I Weru menjadi lebih tenang dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Bahkan, para siswanya juga menjadi lebih banyak berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-temannya setiap saat.
“Anak-anak jadi tidak tergantung dengan HP lagi,” ujar Ronianto.
Larangan penggunaan HP bagi para siswa SMP bertujuan agar para siswa lebih tenang dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, juga agar mereka lebih banyak berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-teman di sekolahnya.
“Alhamdulillah SMP ini menjadi percontohan yang mungkin nanti akan kami jadikan modeling di sekolah-sekolah lain,” kata Ronianto.
Ia menyampaikan, uji coba larangan membawa HP di sekolah tersebut mulanya diwarnai intrik, pro dan kontra. Namun setelah para peserta didik merasa nyaman, pihak orang tua pun mengakui bahwa larangan itu hal yang baik dilakukan oleh pihak sekolah.
“Sekolah bertanggungjawab melaksanakan pendidikan yang nyaman dan terbaik bagi anak-anak, mohon dukungan dari semua pihak,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.