SUARA CIREBON – Duka yang ditinggalkan peristiwa tragis longsornya galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat, 30 Mei 2025 lalu, masih dirasakan keluarga para korban.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terus menunjukkan kepedulian terkait insiden yang menelan korban jiwa 20 orang dan lima orang lainnya masih dalam pencarian tersebut. Salah satunya, dengan memberikan santunan serta berbagai bentuk bantuan lainnya kepada keluarga korban.
Hal itu dilakukan sebagai upaya meringankan beban keluarga korban baik yang menderita luka-luka maupun keluarga korban yang meningal dunia.
Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, menyampaikan, Pemkab Cirebon bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus bergerak membantu masyarakat yang terdampak.
Menurut Wabup Agus Kurniawan, Pemkab Cirebon telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Selain itu, korban luka-luka juga akan mendapatkan bantuan serupa.
Bantuan tersebut disalurkan melalui koordinasi antara Pemkab Cirebon, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten dan Provinsi, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kami sudah fasilitasi kebutuhan rumah sakit bagi para korban, baik yang luka maupun yang meninggal. Termasuk juga biaya pemulasaraan jenazah. Untuk santunan, kami pastikan baik korban meninggal maupun luka akan mendapat perhatian,” ujar Wabup Agus yang akrab disapa Jigus ini.
Jigus juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu proses evakuasi dan pendampingan terhadap keluarga korban.
“Khususnya kepada Baznas Provinsi dan Kabupaten yang selama beberapa hari ini terus hadir, menemui keluarga korban untuk memberikan motivasi dan semangat agar mereka tetap kuat dalam menghadapi cobaan ini,” kata Jigus.
Menurutnya, bencana longsor di Gunung Kuda, Blok Cipanas, Desa Cipanas ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak, terutama dalam hal pengelolaan tambang dan keselamatan kerja. Jigus berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Kami akan evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Ini jadi pelajaran bersama, dan kami tidak ingin ada korban lagi di kemudian hari,” terangnya.
Saat ini, proses pencarian korban pascalongsor pun masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Hingga Senin, 2 Juni 2025 ini sudah ditemukan 20 korban meninggal dunia.
“Di hari pertama ada 14, lalu di hari kedua ada tiga, hari ketiga ada dua dan hari (Senin, red) ini ditemukan satu lagi,” paparnya.
Namun berdasarkan laporan dari warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga, diperkirakan masih ada sekitar lima korban lagi yang belum ditemukan.
Jigus menambahkan, Pemkab Cirebon tidak hanya fokus pada korban meninggal dunia saja, tetapi juga memperhatikan kondisi korban luka-luka, baik yang mengalami luka berat maupun ringan. Jigus berharap, seluruh korban bisa segera ditemukan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.