SUARA CIREBON – Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, yang anaknya menjadi korban dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), mengaku trauma. Para orang tua itu meminta agar anak mereka untuk sementara tidak menerima menu MBG yang dibagikan.
Hal itu dikemukakan Ketua Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Weru, H Warpin, terkait dugaan keracunan menu MBG yang menimpa sejumlah murid SDN 2 Setu Wetan.
”Setelah kejadian, ada orang tua siswa yang menjadi korban keracunan mengaku trauma untuk menerima MBG, karena takut kejadian serupa terulang kembali kepada anaknya,” kata Warpin, Rabu, 5 November 2025.
Warpin mengaku langsung menuju Puskesmas Plered untuk melihat kondisi anak-anak yang diduga keracunan setelah mengonsumsi MBG, usai menerima laporan.
“Kemarin (Selasa, 4 November 2025), saya mengetahui kejadian tersebut pada pukul 12.30 dan langsung menuju Puskesmas Plered untuk melihat kondisi anak-anak. Dari puskesmas saya mendatangi SDN 2 Setu Wetan untuk menanyakan berapa anak yang menjadi korban dugaan keracunan. Ternyata sebanyak 21 anak yang keracunan MBG,” ujarnya.
Menurut informasi dari berbagai saksi, lanjut Warpin, keracunan diduga berasal dari ayam suwir pada menu soto. Anak-anak yang menjadi korban mengaku sudah tercium aroma anyir dari ayam suwir di paket MBG tersebut. Dari 21 murid yang diduga keracunan, sebagian besar merupakan anak kelas 5 dan kelas 6.
”Sebelum diserahkan kepada murid-murid, sudah dicek dan dicicipi terlebih dahulu oleh salah satu guru, walaupun memang tidak semuanya dicicipi,” katanya.
Warpin mengaku belum mengetahui anak-anak yang diduga keracunan MBG tersebut, sudah mulai berangkat sekolah atau belum, karena belum mengecek ke sekolah.
“Apakah hari ini (kemarin, 4 November 2025) murid yang kemarin keracunan sudah masuk atau belum, saya tidak tahu karena belum mengecek langsung,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto mengaku, pihaknya belum mendapat kepastian penyebab keracunan yang terjadi pada 20 murid SDN 2 Setu Wetan, usai menyantap menu MBG tersebut.
“Kami belum memastikan dari MBG atau dari yang lainnya, soalnya hingga saat ini hanya SDN 2 Setu Wetan yang mengalami keracunan. MBG dibagikan kepada siswa sekitar pukul 09.00 WIB,” ujar Ronianto, saat dikonfirmasi melalui sambungan telefonnya.
Ia menegaskan, Disdik tidak memiliki kewenangan untuk mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku pengelola program MBG, karena hal itu menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami tidak mempunyai hak untuk evaluasi SPPG karena itu kewenangan BGN. Dinas Pendidikan hanya penerima manfaat dan bertugas memantau pelaksanaannya di sekolah,” tegasnya.
Ronianto memastikan biaya perawatan kasus dugaan keracunan yang dialami puluhan murid SDN 2 Setu Wetan, sepenuhnya ditanggung Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Seluruh biaya perawatan bagi siswa yang mengalami keracunan akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















