Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar
Studium General yang bertema “Integrasi Ilmu dan Multikulturalisme” di gedung
kampus tersebut, Jumat (5/7/2019).
Panitia kegiatan, Abdul Muaz MUd menjelaskan, kegiatan
yang dihadiri ratusan peserta tersebut membahas tentang kekayaan intelektual yang
bertebaran di sekitar kita. Namun akibat keterbatasan yang manusia miliki, tidak
semua ilmu tersebut dapat terserap dengan maksimal.
“Sebenarnya masih banyak ilmu yang masih belum dapat kita
serap. Jika bicara tentang ilmu tidak hanya berfikir tentang logika, tapi juga tentang
perasaan atau keimanan kita. Sehingga jika hal itu dapat disadari, rasa toleransi
akan semakin tinggi dan tidak mudah untuk saling menyalahkan,” katanya kepada Suara
Cirebon ketika ditemui usai acara.
Ketika disinggung terkait multikulturalisme dengan
situasi bangsa Indonesia saat ini, pihaknya mengaku kegiatan ini tidak ingin
terjebak dengan situsi politik yang sedang terjadi. Untuk itu, kegiatan yang
menghadirkan Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA ini hanya menitikberatkan terhadap kekayaan
intelektual, sesuai tema yang diusungnya.
“Tadi memang narasumber membatasi agar tidak terjebak
dengan situasi politik yang sedang terjadi. Memang sedikit disinggung, tapi
tidak banyak. Hanya menitikberatkan terhadap keilmuan saja sehingga tercipta
rasa toleransi yang tinggi dan tidak mudah untuk saling menyalahkan,” tandas Muaz.
(Arif)