MAJALENGKA, SC- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka diminta untuk mewaspadai kasus impor (imported case). Kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama menjelang Idul Adha.
Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Majalengka, Rabu (22/7/2020).
Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Majalengka kali ini, Ridwan Kamil juga bertemu dengan Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka di kantor bupati.
“Dari evaluasi Kabupaten Majalengka masuk kategori risiko rendah, 26 kecamatan di wilayahnya kita hitung sudah masuk hijau,” katanya.
Tetapi karena ada satu kecamatan yang kedatangan pemudik, untuk merayakan Idul Adha di sini, dan ternyata positif, maka secara umum itu akan mempengaruhi indeks secara keseluruhan.
Menurut Ridwan Kamil, selama ini infeksi lokal di Kabupaten Majalengka dapat dikendalikan. Hal itu terlihat dari hasil tes masif. “Karena itu saya meminta kepada Gugus Tugas Kabupaten Majalengka untuk memprioritaskan tes massif bagi pendatang atau pemudik,” pintanya.
Sehingga kalau Majalengka mau aman lanjutnya, maka manajemen bagi pendatang harus diperhatikan dan dijadikan prioritas dalam pengetesan.
Gubernur juga meminta agar Gugus Tugas Kabupaten Majalengka melakukan tes pada 7.500 warga dengan metode PCR. Jumlah tersebut berdasarkan standar tes masif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Saya titip ke Bapak Bupati untuk melakukan pengetesan PCR mendekati 7.500,” ucapnya.
BACA JUGA: Bupati Minta Masyarakat Tetap Waspada Covid-19
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka dalam sepekan terakhir bertmabah. Salah satunya merupakan warga Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma. Dia dinyatakan positif sepulang merantau dari Madura untuk merayakan Idul Adha di kampung halamannya. Saat ini yang bersangkutan tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Majalengka.
Selain itu karantina juga diberlakukan di sekitar tempat tinggal pasien guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang dipastikan merupakan kasus impor (imported case). (Dins)