Koordinator aksi, Agus B Rijal dalam orasinya mengatakan, kabar kedatangan HRS ke Kabupaten Cirebon itu didapat dari media. Informasi yang diterima pihaknya menyebutkan, HRS akan datang ke Kabupaten Cirebon dalam agenda kunjungannya ke seluruh wilayah Indonesia.
“Kami Aliansi Masyarakat Cinta NKRI cinta ulama, cinta habaib dan tidak antiterhadap ormas Islam. Namun kami menolak dakwah yang bersifat provokatif, mencaci maki dan memecah belah umat Islam,” kata Agus.
Selain itu, pihaknya juga menolak keras kegiatan mengumpulkan banyak massa yang mengatasnamakan Agama. Karena, hal itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa serta melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Kegiatan tersebut, kata dia, tentu akan menimbulkan kerumunan massa ditengah pandemi ini. Sehingga kerja keras satgas penanganan Covid-19 dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 akan sia-sia. Karena itu, ia meminta Pemda Kabupaten Cirebon menolak kedatangan HRS. Karena kedatangan HRS dipastikan akan mengundang kerumunan massa.
BACA JUGA: Wakil Wali Kota Cirebon: Hak Demokrasi Harus Dikawal
Agus juga khawatir kedatangan HRS di Kabupaten Cirebon dapat menganggu kondusivitas daerah. Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat Kabupaten Cirebon untuk tidak mudah terprovokasi dan bersama-sama menjaga situasi wilayah Kabupaten Cirebon yang sejuk dan kondusif.
“Kami mendukung penuh langkah pemerintah daerah, TNI dan Polri yang tergabung dalam satgas penanganan Covid-19 untuk membubarkan keramaian dan menegakkan hukum dalam rangka menciptakan kesejukan dan kondusifitas wilayah Kabupaten Cirebon. Demikian pernyataan sikap aliansi masyarakat peduli NKRI, semoga ikhtiar kita menginginkan situasi wilayah Kabupaten Cirebon yang sejuk dan kondusif dapat terwujud,” tandasnya. (Islah)