Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Cirebon

Empat Santri Dilaporkan ke Polisi, Pihak Ponpes Bakal Lapor Balik

Arif Rahman by Arif Rahman
Jumat, 15 April 2022
in Cirebon, Pilihan Redaksi
Reading Time: 4 mins read
A A
Empat Santri Dilaporkan ke Polisi, Pihak Ponpes Bakal Lapor Balik

Pengawas Ponpes BIM Dukupuntang, Ustad Muhammad Rifai.* (Foto: Istimewa)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

KABUPATEN CIREBON, SC- Kasus dugaan bullying santri Pondok Pesantren (Ponpes) BIM Dukupuntang, Kabupaten Cirebon terhadap adik kelasnya yang sudah dilaporkan ke Polresta Cirebon dibantah pihak Ponpes BIM.

Apa yang sudah disampaikan pengacara pelapor pada media terkait beberapa tindak kekerasan fisik terhadap pelapor, menurut ponpes tersebut semuanya tidak benar. Karena itu, pihak pesantren pun bakal menuntut balik pelapor atas dugaan pencemaran nama baik.

Pengawas Ponpes BIM Dukupuntang, Ustad Muhammad Rifai mengatakan, berita tentang adanya santri BIM yang dibenturkan oleh beberapa santri lainnya hingga menimbulkan luka lebam pada bagian perut dan dada, serta pihak pesantren yang disebut abai hingga melakukan pengusiran, itu semua tidak benar.

“Saya nyatakan itu semua tidak benar. Kami sudah memanggil para terlapor dan mengecek, bahkan kami sudah menyumpah mereka. Kami juga melakukan investigasi, mencari saksi dan bukti, tapi kami tidak menemukan bukti maupun saksi yang mengarah pada kekerasan fisik,” kata Rifai, Jumat (15/4/2022).

BACA JUGA: Empat Santri Dilaporkan ke Polisi

Saat kejadian, menurut Rifai, situasi di lokasi sedang ramai karena para santri sedang persiapan salat Jumat. Sehingga, jika saat itu ada perkelahian maka pasti akan segera dilerai oleh santri lainnya.

Kemudian, lanjut dia, terkait klaim bahwa anak tersebut mengalami patah tulang rusuk dan Buang Air Besar (BAB) darah karena pembengkakan usus akibat kekerasan fisik, pihak pesantren BIM juga tidak mendapatkan bukti visum tersebut.

Berita Terkait

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025
Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025
Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025
Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025

Rifai menegaskan, pihak pesantren maupun pihak sekolah tidak akan mengeluarkan kelima anak yang diduga pelaku tersebut dari pesantren sesuai permintaan pelapor. Pasalnya, fakta di lapangan memang tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada kekerasan fisik. Namun jika pelapor menempuh jalur hukum, maka pihaknya akan menghormati proses hukum tersebut.

“Silakan saja. Apa yang disampaikan pengacara tersebut tidak benar, seolah-olah pihak pesantren abai bahkan mengusir korban, itu semua tidak benar,” kata dia.

BACA JUGA: Nelayan Curhat Solar Susah Didapat ke Jokowi

Dikatakan Rifai, dari kejadian tersebut, pihaknya sudah melakukan apa yang menjadi standar penanganan anak di pesantrennya. Pihak pesantren pun sudah menghukum para terlapor karena telah berebut kamar mandi.

“Hukuman itu bukan atas dasar mereka melakukan kekerasan fisik. Hukuman itu kami berikan karena terjadinya perebutan kamar mandi saja,” bebernya.

Namun, kata Rifai, hukuman yang diberikan tersebut rupanya masih tidak memuaskan pihak pelapor yang menginginkan terlapor dikeluarkan dari pesantren. Pihak pesantren sendiri, secara tegas memastikan tidak bisa mengeluarkan terlapor karena tidak ada barang bukti maupun saksi yang kuat untuk bisa mengeluarkan mereka dari pesantren.

BACA JUGA: Ditinggal Istri Merantau, Pria Bejat di Gegesik Cirebon Tega Setubuhi Adik Ipar Selama 2 Tahun

Ia menjelaskan, sejak awal pun pihak pesantren selalu kooperatif dan membantu proses agar masalah tersebut bisa selesai dengan melakukan mediasi. Bahkan, secara pribadi ia juga sudah menelepon orang tua kedua belah pihak untuk bisa bertemu dalam mediasi.

“Bahkan saya pribadi sudah menelepon ibunya untuk mencoba memediasi agar pelapor dan para terlapor ini orang tuanya bisa ketemu. Tapi sekali lagi itu dimentahkan, disampaikan oleh pihak pelapor bahwa ini sudah diserahkan ke pengacara. Ya sudah kami akan menghormati prosesnya,” papar Rifai. 

Ia juga menegaskan, selama ini pihaknya maupun pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan pelapor secara resmi. Apa yang dilakukan pihaknya adalah sebuah penegasan yang sudah menjadi keputusan lembaga. Jika tidak terima dan mempunyai keputusan lain, maka silakan cari sekolah yang sesuai dengan keinginan pelapor.

Karena, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan prosedur penanganan anak sesuai dengan standar yang dimiliki di pesantrennya. 

BACA JUGA: Siswa SMPN 1 Jamblang Tewas Tersambar KA Saat Ngabuburit

“Untuk itu, kami pihak pesantren dan wali santri terlapor akan menuntut balik atas laporan palsu dan pencemaran nama baik ini. Maka dari itu, kita akan terus melakukan pengawalan terhadap proses hukum yang sedang berjalan ini,” tandasnya. 

Rifai menambahkan, pasca kejadian tersebut, Direktur Pesantren, Saeful Mukhlisin dan pembimbing kamar bahkan langsung melakukan pengecekan terhadap kondisi tubuh anak tersebut. Hasilnya, sambung dia, tidak ditemukan luka lebam sedikit pun. Tidak seperti apa yang sudah disampaikan pihak pelapor ke media.

Bahkan, saksi yang mengetahui kejadian tersebut menyebutkan, ketika anak tersebut berada di dalam kamar mandi dan ingin keluar, pintunya dibuka oleh anak lainnya yang bermama Rifki dari kelas XI karena saat itu pintunya terganjal kayu. Saksi juga melihat kondisi anak tersebut biasa saja, tidak sempoyongan dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik.

“Jadi ini yang sebenarnya dan perlu disampaikan ke khalayak umum agar semuanya tahu di sisi kami yang sebenarnya dari fakta-fakta di lapangan yang kami temukan tidak ada hal hal yang mengarah pada kekerasan fisik,” tegas Rifai.

BACA JUGA: Demonstrasi Mahasiswa Tolak Presiden 3 Periode Diwarnai Ricuh, Sejumlah Orang Terluka

Diberitakan sebelumnya, empat santri Pondok Pesantren BIM Dukupuntang, Kabupaten Cirebon dilaporkan ke Polisi. Keempat santri itu yakni F (15), E (15), R (15), dan F (15). Mereka merupakan santri senior yang diduga melakukan bullying terhadap korban yang merupakan adik kelas mereka.

Aksi bullying yang mereka lakukan terhadap korban berinisial KAA (13) bahkan telah menyebabkan korban mengalami patah tulang rusuk. Hingga korban asal Tegal itu pun harus dibawa ke RS Mitra Plumbon.

Orang tua korban, Afip Sudiono, kemudian melaporkan dugaan tindak kekerasan tersebut ke Polres Kota Cirebon pada 15 Maret 2022 dengan Surat Tanda Bukti Lapor Nomor : STBL/B/209/III/2022/SPKT/Polresta Cirebon/Jawa Barat. (Islah)

Tags: BullyingCirebonKabupaten CirebonPesantrenPolresta CirebonSuara Cirebon
Arif Rahman

Arif Rahman

Berita Terkait

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar
Cirebon

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif
Cirebon

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob
Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023
Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023
Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024
Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025
Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025
Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025
Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.