Deden emngatakan, semestinya teknologi semakin tinggi cost-nya harus semakin rendah. Hal itu agar Indonesia bisa mampu bertahan hidup, apalagi di saat proses global warming.
“Saat ini ada salah satu negara yang menyatakan bangkrut dan itu nanti bisa menular pelan-pelan. Harapannya Indonesia jangan sampai krisis pangan,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, pihaknya berharap masyarakat tidak bergantung kepada proses kimia seperti pupuk-pupuk kimia yang banyak beredar di pasaran.
“Masyarakat Indonesia jangan bergantung sama pupuk kimia yang sekarang makin susah didapat apalagi sekarang pemerintah mengurangi subsidi artinya pupuk akan semakin mahal,” katanya.
BACA JUGA: DKUKMPP pastikan Harga Migor Curah Dibawah HET, Tapi Harga Cabai dan Bawang Masih Tinggi
Pihaknya melatih masyarakat menggunakan sampah dan kotoran hewan untuk dijadikan pupuk.
“Di sini perlu adanya peran pemerintah desa yang membina kelompok tani agar program ini bisa berjalan,” katanya.
Ia mengaku memilih Cirebon dalam menjalankan program karena berdasar angka statistik pertaniannya paling rendah.