Lantas intensitasnya meningkat Minggu siang pukul 12.00 WIB hingga pemerintah menaikan status kebencanaan dari level III Siaga ke level IV Awas.
Dalam erupsi itu, Semeru memuntahkan awan panas guguran atau APG. Kekinian, luncuran APG mencapai sejauh jarak 20 kilometer, mengarah ke sisi tenggara dan selatan kubah, di wilayah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang,
Tercatat sedikitnya 2.000 warga mengungsi. Awan panas guguran (APG) itu dikabarkan telah mengubur sejumlah desa terdekat di Pronojiwo.
Terkait ancaman tsuami sampai ke Jepang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penjelasan.
BACA JUGA: JANGAN PANIK, Saat Ini 4 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Siaga, Tetap Waspada, Ini Daftarnya
Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyebutkan, sejumlah alasan terkait ancaman tsunami hingga ke wilayah Jepang.
BNPB menjelaskan, berita tentang tsunami sampai ke Jepang berbarengan dengan erupsi Gunung Semeru merupakan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau hoax.
Tidak ada alasan kuat letusan Semeru sampai menimbulkan tsunami, apalagi sampai ke Jepang. Alasannya, Semeru merupakan gunung api darat.