SUARA CIREBON – Memasuki musim panen harga gabah di tingkat petani mulai melandai. Harga gabah kering giling (GKG) yang sempat menyentuh harga Rp700 Ribu per kuintal ditingkat petani sekarang berada di bawah Rp500 Ribu.
Menurut sejumlah petani saat ini hampir semua daerah sudah mulai memasuki masa panen. Sebagian petani di daerah utara bahkan sudah mulai melakukan panen sejak awal Maret lalu.
Salah seorang petani di Kecamatan Kertajati, Aso mengatakan,harga gabah mengalami penurunan sejak awal Maret lalu. Penurunan harga gabah seiring dengan mulai banyaknya petani yang mulai melakukan panen.
“Harga mulai berangsur turun setelah petani mulai panen sekitar awal Maret lalu,” katanya, Senin, 13 Maret 2023.
Menurut Aso, saat ini harga gabah yang baru dipanen para petani wilayah Kertajati dan daerah lainnya di wilayah utara ada di kisaran Rp400 ribu per kuintalnya. Harga itu untuk gabah yang baru panen (basah). Sedangkan untuk gabah yang sudah dijemur harganya lebih tinggi.
“Untuk gabah yang sudah kering per kwintalnya bisa sampai Rp480 ribu, ” jelasnya.
Harga gabah saat ini kata Wasno, petani lainnya di Kecantikan Kadipaten-kadipaten jauh dibawah harga sebelumnya.
“Harga terus turun,awal Maret lalu yang basah saja masih 500 Ribuan per kwintal,sekarang sudah jauh. Harga Rp500 ribu sekarang untuk yang kering, sedangkan sebesar masuk masa panen sampai Rp700 Ribu,” ujarnya.
Meski harga gabah sudah turun, namun harga beras masih tetap tinggi. Harga beras jenis premium yang sebelum ada kenaikan hanya Rp11 ribu masih bertahan di harga Rp13.500 perkilonya.
Menyikapi hal itu, petani tidak menjual semuanya hasil panen.Sebagian disimpan untuk keperluan sendiri.” Nasib petani selalu begini, jual gabah murah, saat beli beras mahal. Makanya sebagian hasil panen saya simpan untuk keperluan sendiri, “ucapnya.
Sementara itu pedagang beras di Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, Ade mengatakan,harga beras hingga saat ini masih bertahan pada harga setelah kenaikan.
Mulai masuknya masa panen belum berdampak terhadap harga beras.Ia mencontohkan,harga beras jenis premium yang sebelumnya Rp11 ribu, kemudian naik menjadi Rp13 ribu perkilogram,saat ini masih bertahan diharga tersebut.
”Meski sudah mulai masuk musim panen,belum ada penurunan harga beras. Harga masih sama seperti kemarin,untuk jenis premium masih Rp13 ribu perkilogramnya” ucapnya.
Senada dikatakan penjual beras lainnya, Omi. Penjual beras di Desa Jatipamor ini mengatakan,belum ada penurunan harga beras,meski petani di daerahnya sudah mulai panen.
”Memang sudah mulai panen, tapi belum semua.Baru sebagian saja yang sudah panen, mungkin kalau sudah panen semua baru harganya turun,” ujarnya.***