SUARA CIREBON – Jemaah haji asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang hilang saat wukuf di Arafah, Suharja Wardi Ardi (69 tahun), akhirnya ditemukan.
Kementrian Agama melalui Direktur Jendral Penyelengaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief mengungkapkan timnya akhirnya bisa menemukan kepastian mengenai Suharja, jemaah haji asal Majalengka yang dikabarkan hilang di Arafah.
Melalui Tim Linjam (Perlindungan Jamaah), sejak dikabarkan ada jemaah haji asal Majalengka yang hilang terpisah dari istrinya di Arafah pada saat wukuf, Kemenag langsung melakukan pencarian terhadap Suharja.
Pencarian Suharja, asal Majalengka yang hilang oleh Tim Linjam, tutur Hilman Latief, membutuhkan banyak waktu karena jumlah jemaah haji yang dikabarkan hilang dari seluruh dunia cukup banyak.
“Sampai akhirnya, Tim Linjam menerima informasi terkait dugaan keberadaan Suharja di sebuah rumah sakit (RS) di Mina, Mekah,” tutur Hilman Latief.
Berdasar informasi tersebut, Tim Linjam langsung menuju RS Muaisyim di Mina, Mekah. Di RS tersebut Tim Linjam menemukan kepastian mengenai keberadaan Suharja, jemaah haji asal Majalengka.
“Kami menemukan sudah dalam keadaan wafat. Jenazahnya tersimpan di ruang penyimpanan mayat atau tsllajah di RS Muaisyim,” tutur Hilman Latief seperti dikutip dari laman Kemenag, Senin, 17 Juli 2023.
Dijelaskan, dari cerita istrinya, bernama Hj Aat, ia terpisah dari suaminya saat keduanya pergi ke toilet di Arafah pada 27 Juni 2023.
Hj Aat berpisah dengan suaminya di toliet tersebut. Tim Linjam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, langsung melakukan pencarian namun tidak diketemukan.
“Selama beberapa pekan tidak ditemukan, sampai akhirnya kita berhasil menemukan sudah dalam keadaan wafat,” tutur Hilman Latief.
Dijelaskan, jenazah Suharja saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak mengenakan gelang identitas.
Karena itu, untuk memastikan apakah itu jenazah Suharja, Tim Linjam akhirnya memastikan dengan mengundang keluarga terdekat untuk dimintai kesaksiannya.
Proses verifikasi jenazah dilakukan di Forensic Medicine Center Makkah, langsung dengan menghafdirkan istri almarhum, Hj Aat.
Tim mendatangkan langsung Hj Aat, istri almarhum Suharja dari Madinah, tempat menunggu jadwal kepulangan dari kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10).
“Setelah memastikan identitas jenazah, kami lalu melakukan proses pemulasaran jenazah. Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu dishalatkan di Masjidil Haram di Mekah,” tutur Hilman Latief.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.