Selain macet dan banjir, bentuk lain dari bencana hidrometerologi (bencana akibat fenomena air) seperti badai petir dan angin puting beliung serta pohon tumbang, mengancam Kota Cirebon.
Sejauh ini terjadi belasan titik kerawanan bencana hidrometerologi di Kota Cirebon berupa banjir yang menyebabkan kemacetan parah arus lalu lintas, badai petir dan puting beliung.
Tanda-tanda ancaman bencana hidrimeterologi di Kota Cirebon juga mulai terasa. Seperti pada Kamis sore, 1 Februari 2024, saat hujan lebat melanda selama lebih dari lima jam.
Terjadi genangan dan banjir yang menutup sejumlah ruas jalan strategis di dalam Kota Cirebon, termasuk sejumlah pemukiman penduduk.
Terjadi juga kemacetan panjang terutama di sepanjang jalur padat Jln Perjuangan hingga Majasem. Di jalan yang juga menjadi pusat pendidikan Kota Cirebon, macet terjadi di dua arah.
Sejumlah titik genangan juga terjadi dengan ketinggian lebih dari 20 sentimeter. Genangan yang sama terjadi di Jln Terusan Pemuda, di areal Kompleks Stadion Bima.
Kemudian di pusat Kota Cirebon seperti Jln Pemuda, Jln Cipto hingga Jln Tentara pelajar. Hujan lebat menyebabkan ruas jalan tergenang air dengan ketinggian antara 15 sampai 20 sentimeter.
Genangan lain juga terjadi di sejumlah titik di tempat-tempat strategis di Kota Cirebon seperti Jln dr Sutomo, Jln dr Sudarsono, Jln Sukalila di wilayah Kandang Perahu, Jln Bima dan lokasi pemukiman padat di kompleks perumahan seperti Jalan Raya Perumnas.
Masyarakat yang melintas di Kota Cirebon diminta mewaspadai ancaman banjir serta bentuk bencana hidrometerologi lain seperti angin puting beliung dan badai petir.
“Kamis sore kemarin, badai petir membuat panik dan cemas warga. Ada beberapa petir yang keras sekali dan memekakan telinga,” tutur Ditya (40 tahun), warga Kota Cirebon.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo meminta kewaspadaan masyarakat yang kebetulan berada di Kota Cirebon, termasuk warga kota tersebut.
“Kita mulai memasuki puncak musim hujan. Waspadai banjir, badai petir dan puting beliung,” tuturnya.
Andi Wibowo menuturkan, sejak bulan Desember 2023 lalu, BPBD sudah melakukan antisipasi dan mitigasi potensi dan ancaman bencana hidrometerologi di Kota Cirebon.
“Sejak Desember tahun lalu, kita sudah antisipasi. Dari mulai peralatan, SDM sampai regulasi bila terjadi bencana hodrometerologi,” tutur Andi Wibowo.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.