SUARA CIREBON – Hujan air mata disertai isak tangis ribuan warga Desa Sarwadadi, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pecah, saat jenazah lima korban kebakaran di Jalan Tugu RT 002/ 008 Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, tiba di Masjid Baitul Mukmin desa setempat, Rabu, 3 Juli 2024 malam.
Kepergian lima korban kebakaran yang merupakan satu keluarga itu, tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga seluruh masyarakat Desa Sarwadadi merasakan kesedihan yang sama. Pasalnya, korban yang merantau ke daerah Bekasi bersama keluarganya itu, dikenal sebagai orang yang dermawan.
Hal itu terlihat saat ribuan masyarakat setempat menyambut kedatangan seluruh korban yang tiba di Desa Sarwadadi pada pukul 20.03 WIB. Banyak warga yang tidak kuasa menahan tangis hingga membuat suasana sekitar menjadi haru.
Saat jenazah para korban tiba di Masjid Baitul Mukmin, warga pun berbondong-bondong untuk menyalatkan. Kemudian, seluruh jenazah langsung dikebumikan malam itu juga, di tempat pemakaman yang tidak jauh dari kediaman keluarga besar korban.
Korban tewas satu keluarga yakni Suryan (suami) 39 tahun, Nelly Lisayanti (istri) 34 tahun, Azzahra Arsy Alliyah (anak) 16 tahun, Arssyla Al-Maira Putri (anak) 6 tahun, Endah (keponakan) 6 tahun. Korban atas nama Nelly Lisayanti diketahui sedang mengandung dengan usia kehamilan 6 bulan.
Ketua RT 2 Blok Lapangan Bola, Desa Sarwadadi, Abas mengatakan, dirinya mendapatkan kabar adanya insiden kebakaran yang menewaskan satu keluarga itu pada pukul 07.00 WIB. Selang beberapa jam kemudian, dirinya menerima kabar bahwa akibat kebakaran tersebut pemilik rumah sekaligus gudang perabotan beserta keluarganya meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB.
“Jadi, kabar soal meninggalnya korban itu saya terima jam 10.00,” ujarnya.
Setelah mendapatkan kabar tersebut, kemudian keluarga segera menuju Bekasi untuk memastikan kondisi korban beserta keluarganya.
Kuwu Sarwadadi, Ahmad Zahid mengatakan, korban Suryan dikenal masyarakat Desa Sarwadadi sebagai sosok yang dermawan. Korban banyak memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan Desa Sarwadadi.
Menurut Kuwu, banyak amal kebaikan yang ditinggalkan oleh korban untuk masyarakat Desa Sarwadadi, terutama sejumlah fasilitas untuk kepentingan masyarakat desa.
Ia menjelaskan, pada tahun 2018 korban banyak membantu dalam pembangunan Masjid Baitul Mukminin desa setempat. Kemudian, korban juga membangun 6 musala yang ada di setiap blok di desa tersebut.
Dalam catatan pihak desa, korban juga telah mewakafkan tanah seluas 400 meter persegi untuk digunakan sebagai tempat pemakaman umum desa. Bahkan, korban juga rutin menyumbangkan kain kafan dan perlengkapan kematian kepada pemerintah desa untuk warga yang meninggal dunia.
Ia menambahkan, tepat sebulan yang lalu korban juga sempat mengadakan kegiatan khitanan massal bagi anak-anak Desa Sarwadadi.
“Banyak sekali jasanya buat desa kami. Beliau juga rutin menyantuni anak yatim piatu setiap bulannya. Jujur saja kami merasa sangat kehilangan sosok beliau yang selalu baik kepada warga,” ujar Ahmad Zahid yang nampak tak kuasa menahan kesedihan.
Kuwu Zahid menyebut, korban merupakan salah satu warga yang tidak lupa dengan kampung halamannya di Desa Sarwadadi. Korban Suryan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara yang telah berhasil menjadi pengusaha sebagai distributor perabotan rumah tangga di Bekasi.
Untuk diketahui, dalam insiden kebakaran di Bekasi, ditemukan lima orang tewas yang masih satu keluarga. Korban tewas ditemukan di dalam kamar mandi di bagian belakang bangunan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.