SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon bersama TNI, Polri dan semua elemen masyarakat bergandengan tangan melakukan antisipasi dini kerawanan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Bupati dan Wakil Bupati Cirebon.
Hal itu dikemukakan, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya, saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja 2024 di Mapolresta Cirebon, Selasa, 20 Agustus 2024.
Menurut Wahyu Mijaya, antisipasi kerawanan Pilkada bertujuan agar wilayah Kabupaten Cirebon tetap aman dan kondusif baik sebelum, saat hingga setelah pelaksanaan Pilkada 2024.
Wahyu menyebut, pengamanan Pilkada serentak di Kabupaten Cirebon melibatkan 7.456 personel yang terdiri dari personel Polresta Cirebon, Batalyon C Sat Brimob Polda Jabar, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, BPBD dan Linmas.
“Semua kerawanan jelang Pilkada di Kabupaten Cirebon kita antisipasi dari awal, agar saat pelaksanaan suasana tetap aman dan kondusif,” kata Wahyu.
Ia mengatakan, antisipasi kerawanan yang dilakukan bahkan dimulai dari kenakalan remaja di berbagai wilayah, termasuk daerah rawan konflik. Dimana, antisipasi tersebut dilakukan oleh petugas keamanan dari Polresta Cirebon dan Polres Cirebon Kota yang menaungi wilayah Kabupaten Cirebon dari sisi wilayah hukum.
Wahyu menjelaskan, wilayah Kabupaten Cirebon yang masuk ke dalam wilayah hukum Polres Cirebon Kota ada lima kecamatan. Sementara wilayah hukum Polresta Cirebon menjangkau hingga 35 kecamatan.
“Kita tidak menganggap satu tempat dan tempat lain di Kabupaten Cirebon landai dan lainnya lebih keras, tetapi kita antisipasi secara keseluruhan untuk kelancaran Pilkada serentak ini,” paparnya.
Lebih lanjut Wahyu menyampaikan, untuk daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Cirebon saat ini mencapai 1,7 juta dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 3.318. Jumlah TPS tersebut menurun jika dibandingkan dengan jumlah TPS saat Pilpres dan Pileg kemarin.
“Jumlah TPS di Kabupaten Cirebon pada Pilkada ini berkurang, tidak seperti jumlah TPS yang digunakan pada saat Pilpres dan Pileg,” tandasnya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, mengatakan, Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Lodaya 2024 menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan personel dan kelengkapan sarana prasarana dalam rangkaian operasi pengamanan Pilkada yang aman dan damai.
Sumarni menekankan pentingnya peran Polri dalam menjaga netralitas dan memastikan seluruh tahapan Pilkada berjalan dengan lancar, aman, dan damai.
Ia juga mengingatkan seluruh peserta apel akan tantangan yang mungkin dihadapi, termasuk potensi kerawanan sosial politik yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Lodaya 2024 ini menjadi sarana untuk menyatukan tekad dan komitmen dalam mengawal proses demokrasi di wilayah hukum Polda Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirenon,” ujar Kombes Pol Sumarni.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara Polri dan berbagai elemen terkait untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang aman dan kondusif.
Diharapkan, Operasi Mantap Praja Lodaya 2024 memberikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat dalam menjalankan hak politiknya, serta memastikan setiap tahapan Pilkada Serentak 2024 berjalan lancar.
“Kami mengajak seluruh peserta apel untuk mempersiapkan diri dengan baik, menjaga netralitas, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman yang mungkin timbul selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.