SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan menggelar upacara di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Jumat, 2 Mei 2025.
Peringatan Hardiknas ini menjadi momentum bagi Pemkab untuk menekankan pentingnya peran guru dalam mencetak generasi masa depan yang unggul.
Bupati Cirebon, Drs H Imron, MAg, didampingi Wakil Bupati, H Agus Kurniawan Budiman, menyampaikan pesan khusus kepada para guru dan jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon.
Ia menegaskan, kualitas pendidikan sangat menentukan masa depan Kabupaten Cirebon dan Indonesia.
“Kami berpesan kepada para guru, didiklah anak-anak dengan baik. Masa depan Cirebon dan bangsa ini ada di tangan guru. Kalau anak-anak pintar dan berkarakter, bangsa ini akan maju,” ujar Bupati Imron.
Terkait siswa yang mengalami permasalahan perilaku, Bupati menyambut baik wacana pembinaan karakter melalui barak militer. Pendekatan tersebut penting untuk membentuk mental dan disiplin siswa yang sulit dibina dengan cara biasa.
Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Ronianto, menyampaikan, tema Hardiknas tahun ini, “Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Bermutu bagi Semua,” diwujudkan melalui sejumlah program konkret.
Salah satu program unggulan adalah wisuda 1.750 siswa penghafal juz 30 hasil kerja sama dengan PCNU Kabupaten Cirebon. Selain itu, Disdik juga melarang penggunaan handphone di sekolah untuk meningkatkan konsentrasi belajar.
Langkah besar lainnya adalah peluncuran sekolah unggulan yang akan dicanangkan pada 6 Mei 2025. Sebanyak 3 SMP dan 6 SD di Kabupaten Cirebon akan menjadi percontohan. Sekolah unggulan ini akan didukung peningkatan fasilitas, pelatihan guru, serta fokus pada prestasi akademik dan non-akademik.
Sekolah unggulan yang akan diluncurkan untuk tingkat SMP, yakni SMP Negeri 1 Sumber, SMP Negeri 1 Dukupuntang, dan SMP Negeri 1 Sedong.
Sementara untuk tingkat SD yakni, SDN 1 Tersana Baru, Kecamatan Babakan, SDN 2 Lemahabang Kecamatan Lemahabang, SDN 1 Kalikoa, Kecamatan Kedawung, SDN 4 Kenanga, Kecamatan Sumber, SDN 2 Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, dan SDN 2 Bojong Wetan, Kecamatan Jamblang.
Ronianto juga menargetkan zero dropout (DO) untuk anak-anak SD dan SMP.
“Tahun lalu, hanya 5 siswa SD yang tidak melanjutkan ke SMP dari total 36 ribu siswa,” katanya.
Terkait program barak militer untuk siswa bermasalah. Dinas Pendidikan menyatakan masih menunggu regulasi dan kesiapan dari pihak TNI sebelum resmi diterapkan. “Kami masih menunggu regulasi,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.