SUARA CIREBON – Satu jenazah korban tertimbun longsoran material tambang batu di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon kembali ditemukan oleh tim SAR gabungan, Minggu, 1 Juni 2025 sekira pukul 10.41 WIB.
Jenazah korban yang berhasil ditemukan di hari ke tiga pencarian ini diketahui bernama Nalo Sanjaya (53 tahun) asal Desa Kedondong Kidul, Kecamatan Dukupuntang. Korban ditemukan di bawah batu besar di sektor tengah.
Titik keberadaan jenazah korban berhasil diendus oleh anjing pelacak atau K9 yang diturunkan pihak kepolisian RI.
Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, menjelaskan, membenarkan ditemukannya jenazah korban yang berawal dari endusan anjing pelacak. Sebelum melakukan pencarian, tim dari Polri menurunkan K9 atau anjing pelacak di lokasi longsor.
“Setelah dilacak, memang titiknya di situ. Kita juga sudah mencium bau jenazah yang lokasinya tidak jauh dari situ,” ujar Yusron.
Menurut Yusron, jenazah korban ditemukan pada pukul 10.41 WIB, tepat di bawah batu besar yang diduga merupakan tempat para korban lainnya berlindung dari hantaman longsor.
Dengan ditemukannya satu jenazah tersebut, total jumlah korban meninggal dunia akibat longsor bertambah menjadi 18 orang.
Artinya, jumlah korban yang berhasil ditemukan dari longsoran kini menjadi 4 orang dari total 11 korban yang diduga masih tertimbun longsor berdasarkan laporan masyarakat di posko pengaduan orang hilang.
Karena pada hari ke dua pencarian pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore, tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga jenazah korban dari lokasi tersebut.
“Diperkirakan masih ada 7 (jenazah, red) korban tertimbun berdasarkan laporan masyarakat,” paparnya.
Ia menegaskan, kini pencarian korban yang dilakukan oleh tim SAR gabungan difokuskan pada titik di mana terdapat batu besar. Berdasarkan informasi dari para pekerja sebelumnya, banyak para pekerja yang berlindung di batu besar tersebut.
Dimungkinkan, pola para pekerja tambang ini berkelompok, di mana di tiap tim terdapat beberapa pekerja.
“Karena ada longsoran, batu jadi tergeser yang akhirnya menimbulkan pekerja terjepit dan terjebak di situ,” terangnya.
Karena itu, pihaknya meyakini jenazah para korban lainnya berada tidak jauh dari ditemukannya satu jenazah tersebut.
“Kalau ada satu jenazah di satu titik, kemungkinan besar rekan-rekannya juga ada di situ,” tegasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.