Di rumahnya, W terus merayu A. Bahkan, W berjanji akan bertanggung jawab dan akan menikahi A. Kemudian A pun melepaskan kesuciannya tanpa perlawanan. Darah di celana dalam korban pun menjadi saksi dari hubungan gelap mereka.
“Bekas darah itu diketahui ibu korban ketika hendak mencuci baju. Dia kaget melihat berkas darah di celana dalam anak gadisnya berinsial. Ibu korban menyangka A sedang menstruasi. Saat shalat maghrib, ayah korban mengajak keluarga shalat, tapi ibu bilang kalau A sedang menstruasi. Jadi, membiarkan di kamar,” ujar AKP Anton
Setelah shalat, ayah korban menanyakan pada anaknya berinsial A, apakah sedang menstruasi. Namun A menjawab tidak.