Kuwu Dukuh Muhammad Bisri menjelaskan, kondisi sampah di TPS yang ada sudah melebihi batas maksimal. Atas dasar itu Pemdes melaksanakan pengangkutan sampah di TPS tersebut mengingat tumpukan sampah hingga meluber ini dari kurang tertibnya masyarakat dalam membuang sampah jadi sampah berserakan hingga meluber dan mengeluarkan aroma kurang sedap.
“Hal ini dikhawatirkan menjadi sumber penyakit terlebih saat ini musim penghujan, maka dari itu kami Pemdes langsung bergerak melakukan pengerukan dan pengangkatan sampah,” katanya, Sabtu (2/4/2022).
BACA JUGA: Korban Tewas Kecelakaan di Cirebon Bertambah Jadi 6, Sopir Avanza Diduga Ngantuk Hajar Truk Tangki dari Belakang
Banyak faktor yang menjadi penyebab berserakan salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang ke tempatnya ini bukan tanpa alasan. Kebanyakan sampah dibuang pada malam hari saat suasana di lokasi TPS sepi.
Sebenarnya, lanjut Kuwu Bisri, itu kerap ditegur oleh pihak Pemdes, namun, hal tersebut terkesan diabaikan dan terus dilakukan. Di lain waktu pihaknya sangat menyayangkan perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab ini, sebagai wujud tanggung jawab akan lingkungan bebas sampah.
“Kami melakukan pengurasan di lokasi TPA ini pun sekaligus merealisasikan lingkungan desa bersih dari sampah,” ujarnya.
BACA JUGA: Jalan Baru Watubelah Cirebon Diresmikan, Namanya Jalan Ki Bagus Rangin
Kuwu Bisri menyampaikan, dibutuhkan kerja sama semua pihak dalam mengatasi permasalah sampah dan itu tidak dapat dilakukan oleh Pemdes semata tanpa ada dukungan masyarakat Dukuh pada umumnya. Artinya, masyarakat harus ikut pro aktif dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
“Saya berharap setelah adanya pengerukan Sampah tidak ada lagi yang membuang sampah tidak pada tempatnya,” pungkasnya. (Vicky)