Dwikorta menjelaskan, secara terminologi, antara badai dengan hujan ekstrim itu sangat berbeda karakternya.
Badai itu biasanya terjadi karena adanya pergerakan siklon tropis. Sedangkan hujan, termasuk hujan ekstrim, terjadi karena gumpalan awan.
“Badai itu terminologinya siklon tropis. Pusaran angin yang kencang, juga bisa menyebabkan hujan ekstrim,” tutur Dwikorta.
BACA JUGA: Waspada Cuaca Ekstrim, Peringatan BMKG, Badai Hantui Libur Nataru, Pulau Jawa Hati-hati
Untuk badai, berdasar pendeteksian cuaca, berotensi terjadi di wilayah utara Papua. Sedangkan di wilayah selatan, apalagi wilayah barat Indonesia seperti Jawa atau Jabodetabek, kemungkinan terjadi badai sangat rendah.
“Jabodetabek dan Jawa Barat memang berpotensi hujan ekstrim, tapi bukan karena badai,” tutur Dwikorta.
Dijelaskan, hujan ekstrim tidak selalu akibat badai. BMKG mencatat, pergerakan cuaca untuk hujan ekstrim terlihat sejak 21 Desember 2022 lalu.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG, Hujan di Perairan Anda, Hindari Pantai, Nelayan Waspada